Opini  

Maraknya Sifilis Akibat Pergaulan Bebas dan Jauh dari Syariat

Penulis : Eka Anjarwati (Muslimah Peduli Anak Bangsa)

Kadinkes Bandung mengatakan dalam kurun waktu 2020 hingga 2022 kasus sifilis di kota itu terus meningkat seiring peningkatan pemeriksaan di faskes. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memastikan tidak akan menyetop proses skrining atau pemeriksaan terkait penyakit sifilis untuk menguak fenomena gunung es di tengah tingginya kasus itu di ibu kota Jawa Barat. Pada tahun 2020 ada 11.430 orang yang diperiksa, ditemukan 300 yang positif sifilis. Kemudian pada 2021 ada sebanyak 12.228 orang yang diperiksa, dan ditemukan 332 yang positif sifilis. Lalu pada 2022 pemeriksaan yang dilakukan meningkat menjadi 30.311 orang, dan ditemukan 881 orang positif sifilis.

Penyakit sifilis sendiri disebabkan oleh bakteri dan Penyakit ini dapat menular melalui hubungan seksual. Dan termasuk seks yang berisiko, seperti bergonta-ganti pasangan atau hubungan seksual sesama jenis . Parahnya penyakit ini bahkan dapat menularkan kepada mereka yang sebenarnya menjadi korban dari orang terdekat mereka, seperti kepada bayi yang baru lahir.

Tingginya Penderita Sifilis, Salah Siapa ?

Kehidupan sekuler yang memisahkan kehidupan dunia dan kehidupan beragama menjadikan hidup dalam ketidak teraturan karena standar berbuat menjadi tidak jelas dan sesuai kepentingan. Maka akibatnya bisa ditebak, kehidupaan liberal dalam setiap aspek kehidupan tak terkecuali dalam masalah pergaulan., dan ini akan semakin berkembang seks bebas. Bisa dikatakan bahwa banyak kaum muslim yang terjebak berada dalam perilaku ini bahkan beranggapan bahwa semua adalah hak asasi manusia, yang pada akhirnya tidak mengenal standar halal dan haram, baik dan buruk, serta salah dan benar, oleh karena itu kemaksiatan dan keburukan terus berada di tengah-tengah masyarakat, bahkan dianggap menjadi hal lumrah Dan inilah yang membawa masalah besar pada kehidupan masyarakat seperti mudahnya penularan penyakit kelamin.

Baca juga  Perombakan Postur APBN, Lagi?

Skrining bukanlah solusi untuk persoalan sifilis meskipun dari hasil skrining bisa mengetahui erapa orang yang menderita sifilis, lalu dari hasil data yang di dapat, Negara akan fokus untuk pengobatan bagi penderita sifilis dan mendistribusikan obat-obatan untuk penderita sifilis ke lembaga kesehatan seperti rumah sakit dan juga Puskesmas, jadi yang harusnya di lakukan oleh negara untuk mencegah semakin banyaknya dan tingginya kasus sifilis adalah mengetahui akar permasalahanya terlebih dahulu, bukan fokus kepada pengobatan. Karena penularan penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri dan penyakit ini hanya dapat menular melalui hubungan seksual secara bebas,bergonta-ganti pasangan atau hubungan seksual sesama jenis.

Meskipun di Indonesia adalah mayoritas muslim tetapi negara gagal menjauhkan kaum muslim dari perilaku yang merusak ataupun perilaku yang menyimpang, seperti seks bebas yang terjadi di kalangan remaja, perselingkuhan, juga bukannya tempat prostitusi secara bebas, baik secara online ataupun secara langsung, Bahkan sudah ada aplikasi yang banyak di gunakan untuk prostitusi online, dengan aplikasi tersebut maka memudahkan masyarakat dari semua kalangan dari remaja sampai yang tua untuk melakukan perzinahan, Bahkan banyaknya tempat prostitusi secara legal yang buka secara bebas.

Negara pun seolah memberikan ruang dan kebebasan kepada pelaku penyimpang seksual melalui ligalisasi LGBT. maka jika di sahkan akan memperparah dan memperburuk keadaan di Negri ini. Inilah bukti lemahnya sistem yang menjauhkan dari aturan Islam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوْا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيْهِمْ الطَّاعُوْنُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ قَدْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِيْنَ مَضَوْا…

Baca juga  RAN PE: Jalan Baru Adu domba Antar Masyarakat?

”Tidaklah nampak perbuatan keji (zina) di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka tha’un (wabah) dan penyakit-penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya.” [HR. Ibnu Majah, lihat ash-Shahihah no. 106]

Islam Solusi Tuntas Untuk Menghentikan Penyebaran dan Penularan Sifilis

Islam adalah satu-satunya jalan yang mampu untuk menjaga generasi dan masyarakat agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan liar, Islam juga yang akan membentuk, menjaga generasi dan juga kaum muslim agar menjadi generasi yang terbaik, yang berpedoman kepada syariat islam.

Islam melarang ikhtilat bercampur baur nya antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Islam juga melarang khalawat yaitu laki-laki berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahram, karena khalawat mendorong terjadinya kemaksiatan seperti perzinahan, Islam memerintahkan untuk menutup aurat dan menjaga pandangan baik untuk laki-laki ataupun juga perempuan. Dalam islam setiap pergaulan di atur oleh hukum syara’ karena setiap aturan yang di tetapkan oleh Allah maka akan membawa kebaikan bagi umat manusia.

Sistem Islam memastikan generasi akan terjaga baik dari segi aqidah ataupun pemahamannya, terhadap pandangan hidup mereka, kaum muslim akan menyadari hakikat kehidupan mereka adalah taat kepada hukum syara’ karena manusia adalah seorang hamba yang kelak akan kembali kepada Allah SWT dengan di mintai pertanggung jawaban dengan ini akan munculah kimanan kepada setiap individu.
Karena Negara memastikan dalam menanamkan penguatan aqidah terhadap setiap individu dari ketika masih dalam masa anak-anak dan pemahaman itu ditanamkan di sekolah-sekolah. Dan ketika anak-anak itu dewasa dan baligh maka anak anak sudah bisa membedakan mana yang halal dan haram, mana yang dilarang oleh Allah dan juga yang diperbolehkan. Maka negara berhasil mencetak generasi yang taat kepada Allah dan Rosulullah yang menjauhi segala bentuk yang mengundang kemaksiatan.

Baca juga  Pilkades Usai, Rakyat Kukar Menanti Kades "Tercantik "

Negara dengan tegas menindak tegas segala aktifitas di tengah masyarakat yang menjerumuskan kepada kemaksiatan dan zina, yang itu dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya yang juga mendatangkan Azab Allah SWT.

Karena dalam sistem islam seorang pemimpin sangat menyadari bahwa kepemimpinan nya kelak akan di mintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT seorang pemimpin juga memahami bahwa kepemimpinan adalah amanah untuk mengurus rakyat, baik dari segi aqidah ataupun dalam meriayah segala kebutuhan rakyatnya.

Hadits Rasulullah Saw: “Imam (pemimpin) itu pengurus rakyat dan akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dia urus.” (HR al-Bukhari dan Ahmad).

Mengurusi kemaslahatan rakyat yang merupakan amanah seorang pemimpin tentu harus sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya. Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya serta ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang suatu perkara, kembalikanlah perkara itu ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (as-Sunnah)…”(TQS al-Nisa’ [4]: 59).

Allah SWT telah menurunkan syariah-Nya sebagai pedoman mengatur urusan manusia demi kemaslahatan mereka. Maka suatu kewajiban bagi kita terikat dengan seluruh syariah-Nya dan haram mengikuti hawa nafsu.

Maka dengan begitu Negara atau pemimpin akan benar-benar mewujudkan masyarakat yang taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar terhindar dari segala keburukan dan juga dari bentuk kemaksiatan, maka hanya dengan sistem Islam lah generasi akan terjaga keimanannya. wallahu a’lam bishowab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *