YOGYAKARTA – Kabar buruk datang dari Seorang mahasiswa dari kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Redho Tri Agustian (20).
Korban Redho dinyatakan tewas di mutilasi setelah penemuan potongan tubuh manusia di Sungai Bedog, Turi, Sleman, Rabu (12/7/2023) malam dan di Merdikorejo, Tempel, serta lokasi lain pada Sabtu (15/7).
Diketahui, Redho diduga menjadi korban mutilasi saat bertemu dengan respondennya.
Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional UMY Prof. Achmad Nurmandi kepada wartawan mengatakan, Redho, mengangkat penelitian tentang kelompok LGBT di Jogja. Namun Nurmandi tidak mengetahui alasan Redho tertarik meneliti tentang LGBT itu.
“(Judul penelitian) Ya kelompok-kelompok unik di Jogja itu, kelompok-kelompok LGBT, kelompok radikal. Yang kita tahu itu kan sudah tiga bulan dia meneliti itu. Cuma kan masuk kelompok itu susah,” imbuhnya.
Nurmandi menyebut, untuk melakukan penelitian itu Redho masuk ke komunitas LGBT agar data-data penelitiannya terkumpul. Nurmandi menduga Redho menjadikan korban kedua pelaku sebagai responden penelitiannya. Oleh karena itu, ada dugaan kuat kematian Redho berhubungan dengan penelitian tersebut.
Pihaknya pun menduga kedua pelaku mutilasi adalah responden penelitian. “Iya, indikasinya kan sementara ini ya seperti itu,” ucap Nurmandi. (*)