

Oleh : Arsilah
* (Pemerhati Sosial)
“Idolaku adalah panutanku”, slogan ini sering kita dengar dan kita lihat pada anak muda zaman sekarang. Dimana masyarakat terutama generasi muda akan meniru semua aktivitas idolanya. Dari pakaian, potongan rambut, gaya hidupnya, bahkan sampai makanannya pun akan diikuti.
Seperti yang terjadi fenomena saat ini. Restoran cepat saji MC Donalds meluncurkan promo berupa menu yang dinamai BTS Meal. Dimana promo tersebut mengundang keramaian dari pelanggan. Padahal BTS Meal sebenarnya hanya paket makanan yang sudah biasa dijual di gerai ini. Yang membedakan adalah tambahan kemasan makanan berwarna ungu dan dilabeli grup K-Pop yang sedang digandrungi di berbagai belahan bumi, termasuk di negeri ini. https://kaltim.tribunnews.com/2021/06/09/promo-bts-meal-di-balikpapan-diserbu-driver-ojol-mc-donalds-siapkan-terbatas-2000-paket
Hal tersebut membuat kerumunan, padahal wabah virus Corona masih mengintai. Akhirnya Kepolisian Sektor Samarinda Kota mengambil langkah tegas untuk mencegah kerumunan yang terjadi akibat promo BTS McDonald pada dua gerainya di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Teranyar Kapolsek Samarinda Kota AKP Creato Sonitehe Gulo menegaskan bahwa hasil komunikasi dengan pihak Mall dan dua gerai McDonald di Kota Tepian, telah mencapai kesepakatan. Mulai hari ini Kamis (10/6/2021) promo BTS Meal tidak lagi bisa dipesan melalui ojek online (ojol) atau dihentikan.Tentu langkah tegas dilakukan, menghindari kerumunan kembali terjadi di gerai restoran cepat saji ini. https://kaltim.tribunnews.com/2021/06/10/polisi-ungkap-promo-bts-mcdonald-samarinda-berhenti-gunakan-ojol-kini-pakai-hotline-atau-website.
Jika kita memperhatikan kondisi mayoritas kaum muslimin, kita akan mendapati suatu kenyataan yang sangat memprihatikan, karena kebanyakan mereka justru mengagumi dan mengidolai orang-orang yang tingkah laku dan gaya hidup mereka sangat bertentangan dengan ajaran Islam, seperti para penyanyi, bintang film. Bahkan mereka lebih mengenal nama-nama idola mereka tersebut dari pada nama-nama para Nabi ‘alaihimush sholaatu wa salaam dan orang-orang yang bertakwa kepada Allah Ta’ala.
Kenyataan ini tentu saja sangat buruk dan berakibat fatal, karena setiap pengidola, tentu akan membeo segala tingkah laku dan gaya hidup idolanya, tanpa menimbang lagi apakah hal itu bertentangan dengan nilai-nilai agama atau tidak, karena toh memang mereka mengidolakannya bukan karena agama, tapi karena pertimbangan dunia dan hawa nafsu semata-mata.
Sistem sekuler kapitalis telah menjadi hidup dalam bayang-bayang semu. Kesenangan yang sudah meracuni akal dan fikiran, tidak bisa lagi membedakan mana yang berfaedah dan unfaidah. Generasi muda yang seharusnya menjadi pejuang dan perubahan bangsa yang lebih baik, kini tengah terlelap dalam buaian mimpi. Tanpa mereka sadari, generasi muda ini turut menjadi target para pemilik modal untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. “Jadi sejatinya yang diuntungkan dari fenomena ini adalah para kapitalis.
Islam Mengajarkan Cinta Karena Lillah
Rasa suka dan cinta memang bukan urusan logika. Kadang hadir di saat yang tidak terduga, tidak jarang muncul pada orang biasa, namun juga mungkin timbul pada orang yang istimewa. Sungguh, adanya cinta itu tidak bisa diformulakan dengan sebuah teori dan kata-kata.
Namun, bagi seorang muslim, cinta bukan sekadar masalah rasa, tetapi bisa berujung pada surga atau neraka. Mengapa demikian? Karena cinta akan mendorong seseorang melakukan perbuatan sebagai wujud dari cintanya.
Dalam hal ini, idola terbaik bagi seorang muslim adalah Nabi mereka, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang diutus oleh Allah Ta’ala untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling kuat dan sempurna dalam menjalankan petunjuk Allah Ta’ala, mengamalkan isi al-Qur’an, menegakkan hukum-hukumnya dan menghiasi diri dengan adab-. Oleh karena itulah Allah Ta’ala sendiri yang memuji keluhuran budi pekerti beliau dalam firman-Nya,
{وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ}
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” (QS al-Qalam:4).
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok teladan dan idola yang sempurna bagi orang-orang yang beriman kepada Allah yang menginginkan kebaikan dan keutamaan dalam hidup mereka.
Allah Ta’ala berfirman,
{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا}
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS al-Ahzaab:21).
Terkait perkara cinta ini, Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwa di akhirat kelak seseorang akan dikumpulkan dengan orang yang dicintainya.
Dari ‘Aisyah ra., Nabi ﷺ bersabda,
لَا يُحِبّ أَحَد قَوْمًا إِلَّا حُشِرَ مَعَهُمْ يَوْم الْقِيَامَة
“Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum melainkan dia akan dikumpulkan bersama mereka pada Hari Kiamat nanti.” (Lihat ‘Aunul Ma’bud, 11/164, Asy Syamilah).
Apa yang akan terjadi pada orang-orang yang mencintai artis yang jelas-jelas tidak beragama Islam atau para pelaku maksiat? Jika berpegang pada hadis di atas, mereka akan memiliki tempat yang sama dengan orang yang dicintainya. Sudah jelas orang kafir dan pelaku maksiat tempat kembalinya adalah neraka jahanam.
Wallohu a’lam Bishowab