POINSEMBILAN.COM-MAJENE, Workshop Review dan Monitoring rencana aksi daerah penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan (RAD AMPL) Kabupaten Majene 2021 dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Bapeda Majene, Rabu, 14 Juli 2021.
Dihadiri Wakil Bupati Majene, Pimp. OPD teknis yang terkait diantaranya Kepala Bapeda, Kadis. Perkimtan, Kadis PU PR, Kadis. LHK, Kadis. Kesehatan, Pamsimas Sulbar, Direktur PDAM Majene beserta Tim Pamsimas Majene.
Kepala Bapeda MajeneĀ Andi Adlina dalam laporannya menyampaikan, RAD – AMPL Ini merupakan dokumen 5 tahunan, dan saat ini adalah tahun terakhir dilaksanakan sehingga dapat review sampai sejauh mana keberhasilan dan kekurangannya.
RAD-AMPL juga merupakan dokumen yang sangat penting dalam rangka pelayanan air bersih di Majene dalam hal pendekatan kelembagaan, Dokumen RAD-AMPL juga akan berfungsi sebagai evaluasi.
“Capaian pelaksanaan dari 2016 – 2021 khusus untuk perpipaan di Majene dan non perpipaan sampai saat ini masih fluktuasi pada tahun berjalan di 2021, sementara tahun sebelumnya cenderung meningkat,” ujarnya.
Data yang disampaikan pada siang ini, lanjut Andi Tayang, sapaan akrab Andi Adlina Basharoe, sekaligus akan menjadi dokumen RPJMD Bupati – Wakil Bupati Majene 2021 – 2026. “Perlu kami sampaikan bahwa saat ini persediaan air bersih permukaan masih sangat minim, berharap kedepannya akan terealisasi kegiatan SPAM Regional yang dikelola oleh Pemprov. Sulbar, sehingga dapat mengatasi akan kekurangan air bersih khususnya di dalam Kota Majene,” ujarnya.
Tenaga Ahli Program LG Pamsimas Provinsi Sulbar Hasan Husain, ST, MT. menjelaskan tentang Program pamsimas sudah terealisasi sejak tahun 2018 di Kabupaten Majene. “Tentu dengan dukungan Pemkab. Majene dari sisi penganggaran yang bersumber dari APBD sebanyak 20% sisanya berasal dari APBN dan Dana Desa,” tandasnya.
Penetapan program Pamsimas itu dilakukan setahun sebelumnya, dengan melalui proses verivikasi yang sangat objektif.
“Sampai saat ini hampir semua desa sudah terintegrasi dengan Pamsimas, walau hanya menjangkau 2 dusun dalam 1 desa, karena terbatasnya anggaran yang tersedia,” lanjutnya.
Bulan November 2021 program Pamsimas akan berakhir, namun akan ada program lain yang sejenis menggantikan program Pamsimas yang disebut “HID Mama” atau Hibah Insentive Desa menuju aman.
Wakil Bupati Majene Arismunandar menyampaikan, acara ini menurutnya cukup penting karena ini menyangkut kebutuhan dasar masyarakat tentang air bersih.
Selanjutnya Wakil Bupati membutuhkan data yang akurat terkait sampai sejauh mana ketersediaan dan pemasangan pipa air bersih yang sudah terpasang di Majene dan terkait data jaringan perpipaan yang ada saat ini.
“Bila datanya sudah ada maka para stakeholder teknis yang terkait dapat berkolaborasi dalam menangani kebutuhan akan air bersih bagi semua masyarakat, tentu dimulai dari Dusun, Desa, Kelurahan, Kecamatan sampai ke Kabupaten,” ujarnya.
Karena banyaknya warga yang sering datang meminta untuk dibuatkan sumur bor, lanjut putra anggota DPRD Sulbar Kalma Katta ini, bila memang sudah ada jaringan perpipaan di wilayahnya masing masing, maka warga dapat langsung mengambil air bersih dari pipa yang telah terpasang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan petunjuk teknis dari PDAM Majene. (hms-ih)