POINSEMBILAN.COM-PAREPARE, Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan terus menunjukan kepeduliannya terhadap masyarakat yang berpenghasilan harian.
Pasukan elit di tubuh Polri ini memperlihatkan Bhakti Brimob untuk Masyarakat dengan rasa simpati dan empati mereka dengan cara berbagi sembako dengan beberapa pekerja kasar seperti pemulung, tukang becak dan warga yang tidak memiliki penghasilan.
Seperti yang diperlihatkan Selasa (19/05/2020) pagi tadi, Personel Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan yang dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon B Pelopor Kompol Sapari, S.Sos didampingi oleh Komandan Kompi 2 Batalyon B Pelopor AKP Yermia Wilyam turun membagi paket sembako di lokasi kerja mereka di wilayah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Parepare.
Sembakonya dibagikan kepada para tukang becak berpenghasilan harian yang mulai kurang penumpang dan warga yang tidak memiliki penghasilan karena dampak wabah covid-19.
“Kami menemui warga yang sementara bekerja mengais sisa-sisa sampah di lokasi TPA, mendatangi para tukang becak dan warga yang tidak memiliki penghasilan untuk memberikan sedikit sedekah di bulan Ramadhan dan akibat dampak covid-19 untuk meringankan beban ekonomi,” ungkap Komandan Batalyon B Pelopor.
Pasukan Brimob yang dipimpin Sapari ini, mereka tumbuh kepedulian hati dan ketulusan kepada sesama yang membutuhkan bantuan di saat daerah di landa wabah covid-19 di Bulan Ramadhan.
Berbekal beberapa paket sembako yang di kemas dalam karton itu, Sapari bersama pasukannya menyusuri jalan setapak, lokasi yang lumayan jauh dari jalan raya. Saat melihat ibu-ibu yang sementara mengais sisa barang rongsokan, mereka singgah dan menemui mereka. Sempat berbincang sebentar, mereka kemudian memberikan paket sembako kepada warga yang tidak memiliki penghasilan itu.
Aparat Brimob ini juga menemui warga yang bekerja sebagai pemulung di lokasi tempat Pembuangan Akhir (TPA). Paket sembako juga mereka berikan kepada para pekerja kasar yang didominasi oleh para ibu ibu itu.
Para pekerja kasar yang mendapat pemberian sembako itu sungguh senang bukan kepalang. Mereka seperti tidak percaya ada pihak yang peduli kepada para pekerja kasar seperti mereka walaupun hanya dalam bentuk paket sembako. (Firdauz)