Daerah  

Kawal Proker Kementrian Pertanian di Toraja, Ini Harapan Irjen Kementan

POINSEMBILAN.COM, TORAJA UTARA~~~~Dalam rangka melakukan pengawalan terhadap program Kementerian Pertanian di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Inspektur Jenderal Dr. Jan Samuel Maringka membuka Dialog Jaga Pangan dengan tema Optimalisasi Fungsi Pengawasan terhadap Program Pertanian Tahun 2023 bertempat di Kantor Bupati Toraja Utara, Sabtu (04/03/23).

Jan Samuel Maringka mengatakan bahwa pengawasan pangan wajib dilakukan untuk mengawal implementasi program Kementerian Pertanian khususnya untuk meningkatkan komoditi produksi pertanian dalam menjamin kebutuhan pangan masyarakat Indonesia serta melihat langsung kondisi lapangan terkait pelaksanaan program Pembangunan Pertanian.”Selain itu, pengawasan ini juga sekaligus upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan dan kedaulatan pangan nasional serta meningkatkan potensi ekspor terhadap komoditi pertanian,” ujar Jan Maringka

Menurut Jan, ada beberapa hal yang selama ini menjadi acuan bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan. Pertama, kata dia, membangun kolaborasi dalam meningkatkan ketersediaan pangan dan kedua memudahkan akses dan keamanan pangan.

Baca juga  Target 1,9 Juta Takjil se Indonesia, PKS Majene Bagi Takjil 200 di Jalan

Pada kesempatan tersebut Jan Maringka menegaskan bahwa perlu sinergi dari seluruh pihak untuk meningkatkan kembali kejayaan kopi Toraja. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan yang berpotensi ekspor di Toraja, dengan produksi mencapai 3.567,72 ton di Kabupaten Tana Toraja dan 1.667 ton di Kabupaten Toraja Utara setiap tahunnya. Selain itu dia juga menegaskan keberhasilan program Kementerian Pertanian tidak bisa dikerjakan sendiri, namun harus melibatkan berbagai pihak termasuk jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda. Artinya kita perlu sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah daerah, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH) serta seluruh stakeholder lainnya.

Jan Maringka pun berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat dan kesadaran semua pihak akan pentingnya menjaga ketahanan pangan, serta dapat memberikan energi positif bagi kemajuan pertanian dan pangan di kabupaten Toraja Utara dan kabupaten Tana Toraja khususnya untuk perkebunan kopi . “Kami ingin kopi Toraja mendunia, untuk itu kualitas bibit kopi harus ditingkatkan dalam proses pengolahannya maupun pengemasannya. Sehingga diharapkan produksi kopi Tana Toraja lengkap mulai dari hulu sampai ke hilir sehingga dapat dikenal di mancanegara sehingga dapat meningkatkan devisa negara”, tambah Jan Maringka.

Baca juga  Seluruh Pimpinan OPD, Kabag dan Camat di Majene Berkumpul di Hotel Claro Makassar, Ada Apa?

Secara khusus Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang mengungkapkan bahwa saat ini kopi di toraja sangat diminati, namun perlu dana pendampingan, agar harga jual kopi dikalangan petani bisa meningkat dengan tujuan agar masyarakat terus mengembangkan kopi yang mempunyai ciri khas tersendiri.

Sementara itu Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung juga menambahkan jika kopi di toraja sudah sangat terkenal, dan saat ini petani di tana toraja juga tengah mengembangkan cabai lokal yang biasa disebut warga toraja katokkon, mempunyai tingkat kepedasan tinggi, hingga kedua terpedas didunia.

Baca juga  ASN Majene Tak Mau Divaksin Covid, Sanksi Siap Menanti

Pada tahun 2023, Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara mendapatkan alokasi total bantuan dari Kementerian Pertanian masing – masing senilai Rp4.145.260.000,00 dan Rp4.103.320.000,00. Pada acara ini, dilakukan penyerahan bantuan tersebut secara simbolis yang diserahkan oleh Irjen kepada Bupati Tana Toraja dan Bupati Toraja Utara.

Pada hari sebelumnya, (04/03/2023) Irjen melakukan pemantauan ke kelompok Tani/penerima bantuan kegiatan peremajaan kopi, UPH dan solar dryer di Kelurahan Salubarani Kecamatan Gandangbatu Sillanan. Pemantauan tersebut dilakukan untuk memastikan bantuan diterima, tepat sasaran dan bermanfaat bagi peningkatan produksi dan produktivitas padi di wilayah tersebut.