POINSEMBILAN.COM-POLMAN, Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil (Disdukcapil) Polman saat ini melayani hanya melakukan pelayanan pengurusan berkas kependudukan mulai dari jam 08.00 pagi sampai 12.30 siang, Rabu (21/01/2021).
Hal ini disebabkan karena kepala dinas kependudukan dan catatan sipil Polman, Ir. Natsir Adam, terpapar covid 19.
Kepala Seksi idintifikasi kependudukan, Andi Ernawati saat dikompirmasi di atas mobil pribadinya, saat mau menghadiri rapat, Rabu (21/1/2021) mengungkapkan, dirinya baru tahu bahwa waktu pelayanan kependudukan hanya sampai jam 12.30 siang. “Masalah papan imformasi jam pelayanan, mungkin besok 22 Januari 2021 akan dipasang, untuk saat ini waktu dibatasi disebabkan kepala dinas kami terpapar covid 19, kantor baru baru disemprot. Jadi untuk kestabilan pelayanan kami tunggu kebijakan atasan, saat ini kami belum tahu jadi kami minta maaf kami baru tahu perubahaan pelayanan,” tuturnya.
Salah seorang Warga, Firman Staf Pengadilan Agama, yang saat itu mau mengurus mutasi kependudukan keluarganya, mengeluhkan pelayanan mengenai waktu yang terpasang di pintu. “Semestinya pihak dinas memberikan pemberitahuan, kalau ada perubahaan seharusnya diganti sehingga orang yang mau mengurus berkasnya, bisa tahu waktu pelayanan. Jangan seperti sekarang dari tadi menunggu tapi tidak ada kepastian kapan ada pelayanan,” keluhnya.
Nurfadilah, warga Campalagian saat itu bersama teman temannya yang satu daerah di Campalagian yang mau mengurus berkas kependudukannya, merasa kesal dengan kejadiaan ini. ” Semestinya pihak dinas memberitahukan hal ini, karena kami di sini dari tadi menunggu dan salah satu pegawainya saat kami tanya kapan buka, dia jawab nanti jam 02.00 siang, tapi ternyata tidak buka juga,” kesalnya.
Mar, salah satu warga Majene yang mengurus perpindahan kependudukannya dari desa Pambusuaang ke kabupaten Majene pulang dengan rasa kecewa. Jarak yang harus ditempuhnya sangat jauh, tapi pelayanan di dinas kependudukan catatan sipil hanya sampai jam 12.30. “Jarak Majene Polman sangatlah jauh dan akan disuruh kembali besok. “Semestinya ada pemberitahuan secara online agar kami paham,” tuturnya. (Syarifuddin Andi)