MAJENE, RSUD Majene saat ini tengah sibuk mempersiapkan diri untuk menuju penilaian Akreditasi bulan Desember 2022 mendatang.
Direktur RSUD Majene, dr. Nurlinah, Sp. Paru saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (1/10/2022) mengatakan, 4 hari yang lalu, pihaknya melaksanakan pendampingan Akreditasi, menuju persiapan penilaian.
“Dalam pendampingan itu, kami harus memenuhi seluruh elemen elemen yang sesuai dengan standar Akreditasi. Misalnya, penyiapan dekontaminasi pasien sebelum masuk ke IGD. Kami tidak punya jadi kita buat. Meski sifatnya sederhana,” ujarnya.


Dekontaminasi, lanjut dokter ahli paru paru itu, maksudnya kalau misalnya ada pasien kecelakaan masuk badannya berdarah darah itu dibersihkan dulu di ruang dekontaminasi.
“Selain itu akses jalan masuk yang sebelumnya tidak sesuai standar, jadi kita buat sedikit bagus agar layak dan bisa dilalui dengan roda. Jadi kami sibuk memenuhi itu. Kemudian ada pengecatan, agar Rumah sakitnya tampak bersih, nyaman dan proses penilaian Akreditasi berjalan lancar,” ungkapnya.
Nurlinah menyebut, target dalam akreditasi adalah paripurna. “Kita targetnya paripurna,” jelasnya.
Selain itu, dr. Nurlinah menjelaskan, ada penambahan layanan. “Sebenarnya kita sedang menunggu Akreditasi dari pihak Unhas tapi dipending. InsyaAllah sekira Minggu depan kita ada penambahan poli layanan Jantung. Untuk rehabilitasi kontrak dokternya sudah selesai belum diperpanjang. Tapi kami berusaha lagi untuk mendatangkan dokter rehabilitasi. Mudah mudahan dapat dari Mamuju, supaya tetap layanan rehabilitasi medik itu ada,” ujarnya.
Untuk layanan yang baru itu segera, lanjut dokter asal Keppe Palopo itu. “Kira kira dua Minggu kedepan poli jantung. Kami sudah siapkan polinya dengan melakukan pembenahan. Kita sekat sekat dengan memasang partisi,” tambahnya.
Dokter Nurlinah mengatakan, karena ini satu satunya Rumah Sakit yang dimiliki Majene, tidak ada rumah sakit swasta. “Jadi untuk memenuhi harapan itu kita berusaha keinginan masyarakat mendapatkan pelayanan memuaskan,” ujarnya.
Sistem informasi menejemen RS, lanjut dr. Nurlinah, mendapatkan penilaian 10. “Ini menjadi elemen penilaian Akreditasi. Penilainya sendiri dari lembaga Akreditasi yang ditunjuk oleh kementerian kesehatan. Ada 3 orang untuk menilai. Satu orang tata kelola rumah sakit, yang kedua tata klinis, medisnya, yang ketiga yang menyangkut perawatannya.
Dari hasilnya mereka menyampaikan ke kami secara dokumen, berpeluang untuk paripurna. Tinggal nanti implementasinya, sehingga saat penilai datang melihat langsung, apakah dikerjakan sesuai elemen standar. Ya insyaAllah kita paripurna,” pungkasnya. (Satriawan)