Bangun Komunikasi dengan Media, RSUD Majene Gelar Coffe Morning

coffe morning Rsud majene
Coffe morning RSUD Majene, tampak sejumlah wartawan dan Direktur RSUD Majene di aula RSUD Majene. (foto: Ilham)

MAJENE, Sedianya kegiatan coffee morning digelar pada jam 9 pagi, dengan tanpa disengaja ada benturan waktu dimana mengharuskan direktur RSUD memberikan pelayanan terlebih dulu ke sejumlah pasien, Sabtu (12/11/2022).

Di awal kegiatan, Direktur RSUD Majene menyampaikan Puji syukur atas rencana pertemuan dapat kembali dilaksanakan untuk bersilaturrahmi. “Kegiatan seperti ini menurut saya perlu dilakukan untuk membangun komunikasi yang baik sebagai ruang bagi kami untuk memaparkan program program di RS Majene yang memang perlu diketahui masyarakat luas. Jadi hari ini juga bertepatan hari kesehatan Nasional. Jadi 12 November itu adalah hari kesehatan Nasional,” jelasnya.

Baca juga  Lomba Rangking Satu di RSUD Majene, Ini Pemenangnya

Dr. Nurlinah menyebut, pihak RS bersama dengan dinas kesehatan membuat kepanitiaan memperingati hari kesehatan Nasional. “Kebetulan saya sebagai wakil ketua panitia yang pada tahun ini diperingati yang ke-58 tahun, dengan maksud dan tujuan yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya kesehatan. Apalagi tahun ini masih ada pandemi sampai hari ini. Covidnya belum selesai sekaligus di perawatan RSUD Majene masih merawat pasien covid,” lanjutnya.

Dokter ahli Paru itu menyebut, hal diataslah salah satu tujuan mengapa memperingati hari kesehatan Nasional, dengan mengambil tema Bangkit Indonesiaku Sehat Negeriku.

Baca juga  RSUD Majene Terapkan Pelayanan Pasien dengan Etika Budaya Mandar

Tahun ini, kabupaten Majene satu kegiatannya sore hari ini sunatan massal dan pemeriksaan kesehatan secara gratis bagi masyarakat umum. Selain doorprize juga sejumlah hadiah yang akan dibagikan kepada peserta, kemudian dirangkai upacara pada tanggal 17 November 2022. Lalu dilanjutkan dengan kegiatan donor darah secara Nasional. “Jadi dihimbau kepada masyarakat, instansi seluruh OPD atau pada siapapun masyarakat yang memenuhi syarat untuk dapat memberikan setetes darahnya kepada pasien, karena dalam hal itu adalah komponen terapi, komponen obat karena dalam darah itu ada yang disebut penyakit diagnostik. Ada diagnosisnya golongan darah kemudian diterapi dengan pemulihan darah. Tidak seperti dengan obat, kalau obatkan dibeli bahkan biasa kita pesan lintas Pulau, lintas Negara demi mendapatkan obat. Kalau darah tidak bisa dibeli. Sehingga setiap kegiatan kami selalu menyelipkan ada aksi donor darah karena sifatnya kemanusiaan, karena memang betul betul kami tidak bisa mendapatkan dari manapun kecuali donor dari masyarakat yang sukarela,” jelasnya.

Baca juga  Pasien Diare Meningkat, Dokter di RSUD Majene Himbau Warga untuk PHBS

Saat ini, data di RS Majene memang lebih banyak kebutuhan dari pada darah yang tersedia. “Sehingga setiap kegiatan kami selalu menyelipkan kegiatan donor darah,” pungkasnya. (Ilham/Satriawan)