POINSEMBILAN.COM-MAJENE, Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Majene merasa perlu memperhatikan fasilitas sarana dan prasarana dokter ahli yang bertugas di Majene.
Berdasarkan informasi yang diperoleh poinsembilan.com, terdapat empat dokter ahli yang bertugas di RSUD Majene yang hingga saat ini belum mendapat fasilitas sarana dan prasarana, baik itu perumahan yang layak, maupun fasilitas kendaraan dinas.
Keempat dokter ahli tersebut yaitu dr. Arda, Sp.KK, (dokter spesialis kulit dan kelamin), dr. Evi, Sp.PK (dokter spesialis Patalogi Klinik), drg. Denny Wulandari, Sp.Perio (dokter spesialis periodonsia) dan dr. Nurlina, Sp.P (dokter spesialis Paru).
Wakil ketua DPRD Majene Adi Ahsan, yang dihubungi, Senin (13/7/2020) mengatakan, kita punya pengalaman buruk di masa lalu. “Pindahnya beberapa dokter ahli. Kami dapat laporan bahwa ada salah satu dokter ahli yang bertugas di Majene, belum mendapatkan fasilitas sarana dan prasarana baik pelayanan rumah, maupun kendaraan. Ada rumah tapi barangkali belum maksimal,” ujarnya.
Mantan wartawan Suara Aliansi itu mengungkapkan, mengapa kita berikan pelayanan seperti ini, karena dokter ahli itu masih langka di Majene. “Dulu banyak, tapi kan karena barangkali salah satu faktornya kita kurang memperhatikan, akhirnya banyak mereka yang pindah. Itu pengalaman buruk yang harus dijadikan pelajaran untuk kita semua,” paparnya.
Sehingga, lanjut Adi Ahsan, kalau misalnya ada kendaraan yang tidak terlalu dibutuhkan dalam rangka melakukan kinerja tugas di RS, sebaiknya kendaraan itu bisa digunakan dokter ahli. “Kalau benar, seharusnya pemda lebih mementingkan dokter ahli itu. Karena kalau kita memberikan pelayanan kepada dokter ahli, itu berarti kita memberikan pelayanan kepada seluruh warga kabupaten Majene yang berjumlah 174 ribu jiwa itu,” ujarnya.
Atau kalau misalnya, lanjut Adi Ahsan, sekian persen saja masyarakat yang sakit yang dilayani oleh dokter ahli, maka itulah hasil pelayanan kita kepada dokter ahli yang memberikan pelayanan kepada warga kita,” tambahnya.
Rencananya, besok Selasa 14 Juli pukul 10.00, DPRD akan menggelar rapat yang salah satu agendanya adalah fasilitas dokter ahli. “Besok kami rapat jam sepuluh. Salah satu agendanya adalah membicarakan fasilitas sarana dan prasarana dokter ahli, ” ujarnya.
Kenapa kami lakukan seperti ini, lanjut politisi Golkar ini, karena pada saat dirinya di komisi 3, periode pertama menjadi legislator, dia melihat ada pengalaman buruk. “Kami di komisi 3 melihat ada pengalaman buruk yang terjadi di Majene, dimana dokter ahli pindah, kemungkinan yang menyebabkan salah satu diantaranya adalah sarana dan prasarana atau fasilitas yang mereka anggap tidak ada perhatian dari pemerintah. Makanya pada saat itu, kita menemui bupati, pak Kalma dalam hal ini. Kami sampaikan, ini kalau kondisi majene seperti ini, bahaya ini, karena kita akan menjadi RS (yang) merujuk terus,” jelasnya.
Akhirnya pada waktu itu disepakati untuk menyekolahkan sejumlah dokter untuk mengambil program spesialis. (Wawan)