Daerah  

Target Akseptor KB di Majene Terlampaui

Dr. Wahidah, Kadis PP dan KB Majene saat diwawancarai Kasubag protokoler Setda Majene, Sufyan Ilbas.

POINSEMBILAN.COM-MAJENE, Rekor Muri Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-27 di Kabupaten Majene, Senin, (29/6/2020).

Kegiatan digelar Kerjasama Pemerintah Kabupaten Majene, TP. PKK Kab. Majene dan Kodim 1401 Majene

Untuk Kabupaten Majene dilaksanakan secara serentak di semua fasilitas kesehatan yang ada atau di PKM Kecamatan se Kab. Majene dipusatkan di PKM Lembang, dengan target IUD / Implant 132 Akseptor, Suntik KB 215 Akseptor, Pil / Kondom 263 Akseptor dengan total target 610 Akseptor untuk semua jenis kontrasepsi yang ada se Kab. Majene.

Baca juga  BLT Daerah Tahap 3 di Majene Diupayakan Cair Sebelum Idul Adha

Namun pada kenyataannya di lapangan, justru melebihi target yang diperkirakan, sekitar 1.049 akseptor yang akan turut serta ambil bagian pada hari ini, demikian keterangan langsung dari Kadis. PP dan KB Majene dr. Hj. Wahida.

Dengan perhitungan dari 41 Penyuluh KB yang ada, lanjut dr. Wahidah, masing masing ditarget 15 orang Akseptor, sementara laporan yang masuk sudah 1.049 orang pada hari kamis kemarin, dan ini akan bertambah sampai hari ini, termasuk RSUD Majene juga melayani tapi khusus pada Pasca Persalinan. “Karena laporannya secara real time, maka kami dari Pihak Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Majene juga harus kontinyu melaporkan ke Pusat sampai batas waktu jam 15.00 hari ini,” urai Kadis. PP dan KB Majene dr. Wahidah.

Baca juga  Nuzulul Quran di Masjid Abrar Majene. Baznas: Momentum Perbaiki Bacaan Quran

Sementara itu Kabid. Pengendalian Penduduk BKKBN Prov. Sulbar, Walfaidin menyampaikan, pelaksanaan Sejuta Akseptor ini dilaksanakan dalam rangka pemecahan rekor Muri. “Hari ini di Kabupaten Majene sungguh sangat luar biasa keterlibatan berbagai pihak, terutama dari Pemerintah Kabupaten Majene itu sendiri, TNI dan TP. PKK. Kita ingin hadir di tengah masyarakat, walaupun kondisi pandemi Covid-19 tetap berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat, dimana kita tidak menginginkan di tengah pandemi covid19 ini akan banyak angka kelahiran khususnya di Provinsi Sulawesi Barat,” pungkasnya. (Ih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *