Sistem Zonasi PPDB Jadi Pemerata Akses Pendidikan

Ilustrasi (Sumber : Internet)

POINSEMBILAN.COM, MAMUJU – Penerapan sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dinilai mampu memberi manfaat pada pemerataan akses pendidikan bagi para peserta didik.

Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat Ansar Nur Hasanuddin menyebut penerapan sistem zonasi pada PPDB tahun ini akan menghilangkan label sekolah favorit dan non favorit di tengah masyarakat.

“Penerapan sistem zonasi pada PPDB dapat menghilangkan sekat-sekat antara sekolah favorit dan tidak favorit,” kata Ansar Nur Hasanuddin, Selasa (30/6/2020).

Baca juga  Maju Terdepan, UPTD SMPN 6 Parepare berikan contoh penerapan budaya kerja

Dia menegaskan, tujuan penerapa sistem zonasi PPDB adalah pemerataan, sehingga sekat antara sekolah favorit dan non favorit yang selama ini dikenal ditengah masyarakat berusaha dihilangkan melalui sistem zonasi.

Ansar Nur Hasanuddin mengaku belum menerima keluhan dari orang tua peserta didik terkait penerapan sistem zonasi pada PPDB tahun 2020. Bahkan sejauh ini, penerapan sistem zonasi di Sulbar tidak persoalan.

Baca juga  Pembelajaran di Zona Hijau Disesuaikan Kemampuan Siswa Terapkan Protokol Kesehatan

Hanya saja, ia tidak menampik jika pelaksanaan PPDB pada 2019, sempat terjadi persoalan tetapi dapat diselesaikan dengan baik.

Permasalahan sistem zonasi pada PPDB tahun lalu, kata Ansar Nur Hasanuddin, dipicu adanya jumlah pendaftar melebihi kuota yang dipersiapkan.

“Tapi, permasalahan tahun lalu mampu diselesaikan, sebab pihak sekolah saling berkoordinasi. Jadi, sekolah yang kuotanya sudah penuh, ditampung pada sekolah yang ada di zonasi yang sama. Alhamdulillah, penyelesaiannya tidak diprotes para orang tua siswa,” katanya.

Baca juga  SMA Islam Terpadu Nurul Fikri Makassar Raih Juara 1 Lomba Karya Ilmiah Remaja

Ansar Nur Hasanuddin menegaskan berdasarkan pengalamannya tahun lalu, persoalan yang timbul akibat penerapan sistem zonasi di Sulbar mampu diatasi karena kerjasama seluruh kepala sekolah.

“Kepala sekolah kerap berkoordinasi dengan kami selaku dewan pendidikan. Kami juga setiap saat memantau kondisi di lapangan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *