MAKASSAR, RSUD Majene siap untuk berkembang dan dapat memenuhi persyaratan sebagai RS pendidikan di Sulawesi Barat.
Hal itu diungkapkan Dr. Nurlinah, Sp.P saat dihubungi, Kamis (24/3/2022). “Untuk menjadi RS pendidikan, tidak harus menjadi RS tipe B dalam waktu secepatnya. Jadi bisa RS tipe C, tetapi tentu ada beberapa yang perlu dibenahi seperti keberadaan dokter ahli, dilengkapi yang kurang. Jadi memang ada beberapa yang kurang, nanti dilengkapi disertai dengan peralatannya,” ungkap Dr. Nurlinah.


Selain itu, jelas dokter spesialis Paru ini, RSUD akan mengikuti parameter parameter yang ditentukan untuk diterima dan terakreditasi untuk klasifikasi RS pendidikan. “Jadi seperti itu, kemudian untuk pendukungnya tentu diantaranya melengkapi poli poli. Jadi ada dokter spesialis yang perlu ditambahkan, seperti dokter Ahli Jiwa dan dokter THT. Dokter Ahli forensik juga, karena ilmu kedokteran Forensik juga merupakan salah satu item bidang yang dipelajari oleh mahasiswa kedokteran,” bebernya.


Jadi, lanjut Dr. Nurlinah, bidang tersebut juga sebaiknya ada di RS Majene. “Tapi sekiranya nanti kami tidak dapat menghadirkan salah satu dokter spesialis itu di RS Majene, kita masih dapat menjadi wahana pendidikan hanya untuk bidang yang ada, jadi begitu. Misalnya forensiknya tidak ada berarti forensiknya dari RS lain. Tapi untuk bidang yang lain misalnya anak, bedah, penyakit dalam, kulit dan mata, semua bisa karena kita pun SDMnya sudah ada, sisa pelengkap saja yang tidak ada,” lanjutnya.
Dokter yang menempuh pendidikannya di Yogyakarta itu menjelaskan, yang tidak ada itu dan darurat itu, dokter ahli jiwa dan Dokter Ahli THT. “Sebetulnya sudah ada (THT) yang sedang pendidikan, jadi kita menunggu dia lulus. Kalau jiwa, saya sudah bersilaturrahmi dengan RS Polewali untuk meminta dokter jiwanya agar bisa juga bekerja dan berpraktek disini dan direkturnya mengiyakan apabila dokter jiwanya sudah masuk. Jadi saat ini dokter jiwa di RS Polewali ada 1, tapi dokter jiwanya yang satu lagi sudah lulus pendidikan, sudah mau masuk. Kalau sudah masuk beliau mengiyakan nanti bisa ke rumah sakit Majene 1 untuk satu kali satu Minggu,” tambahnya lagi.
Olehnya itu, kata Dr. Nurlinah, sudah ada akses yang dia bangun untuk persiapan kelengkapan bidang bidang kedokteran, agar dapat menjadi wahana pendidikan bagi mahasiswa kedokteran. (Satriawan)