POINSEMBILAN.COM, WAJO, Isa (56) tak bisa menyembunyikan kebahagiannya. Penjual pisang di Jalan A.P Pettarani Sengkang itu, tidak menyangka akan mendapat bantuan modal usaha dari At-taubah Peduli dan Jurnalis Wajo.
Tanganya gemetar, mulutnya tak henti berdoa, saat ia menerima bantuan uang sebagai modal usaha. Wanita asal Cilellang, Kecamatan Pammana itu, kaget mendapat rezeki yang tidak ia sangka.
“Terimah kasih nak. Panjang umur ta dan banyak rezki ta semua,” ucap Isa usai menerima bantuan modal, Jumat, 13 Agustus 2021.
Isa hidup sebatang kara. Untuk menyambung hidupnya, setiap hari ia harus ke Sengkang menjajakan pisangnya.
Meski untungnya tak banyak, tapi hasilnya cukup untuk menghidupi kehidupan sehari-harinya.
”Kadang dapat Rp100 ribu, tapi kadang juga Rp20 ribu ji nak,” katanya.
Isa sendiri setiap hari harus naik bentor dari Cilellang. Dia harus mengeluarkan Rp15 ribu untuk mengangkut dagangannya.
“Naik bemor ja nak dari rumah. Ini daganganku juga saya beli ji baru saya jual Kembali,” ungkapnya.
Selain Isa, At-taubah peduli dan Jurnalis Wajo, juga menyalurkan bantuan modal usaha kepada 2 warga lainnya.
Risma dan Santi. Keduanya juga tidak menyangka dapat bantuan modal usaha dari At-taubah Peduli dan Jurnalis Wajo. Penjual nasi kuning dan roti bakar itu sangat senang karena dapat bantuan modal di tengah pandemic Covid- 19.
“Terima kasih, semoga bantuan ta berkah dan semua penyumbang diberi Kesehatan dan rezki yang melimpah,” doa Risma.
Sementara Mediator At-Ataubah Peduli, Ustad Akbar Gunawan mengatakan, bantuan modal adalah bantuan produktif. Pahalanya terus mengalir.
“Alhamdulillah, sesuai amanah dari donatur sedekah Jumat. Kami bersama tim sudah menyalurkan bantuan modal kepada 3 warga Wajo. Semoga bantuan yang diberikan ini dapat meringankan beban mereka dan semoga para donatur mendapatkan balasan amal dan rezki yang berlimpah dari Allah SWT,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Ustad Akbar kembali mengajak semua dermawan dan organisasi-organisasi lainnya untuk bahu membahu meringankan beban kehidupan bagi warga menengah ke bawah.
“Mari saling tolong menolong. Karena masih banyak saudara-saudara kita yang butuh uluran tangan di saat keadaan seperti ini. Jika kita semua bergerak membantu tentu beban kehidupan mereka terasa lebih ringan,” ajaknya. (gus)