POINSEMBILAN.COM-SINJAI, Kasus penganiayaan anak di bawah umur AK Bin Andi Basri (16) yang diduga dilakukan oleh oknum honorer Dishub Sinjai IA Bin GAU (30) kembali semarak di media sosial. Kasusnya bergulir sejak Juli 2020, sampai saat ini belum terselesaikan di Pengadilan Negeri Sinjai, Jumat 28/05/2021.
Orang tua korban, Andi Basri mengatakan kepada media, terkait kasus anaknya, tak akan menghentikan langkah untuk mencari keadilan. “Apapun itu akan saya tempuh meskipun sampai titik darah penghabisan, takkan kubiarkan kezaliman ini menindas kami masyarakat kecil. Insya Allah kita lihat saja sejauh mana keadilan dan kebenaran ini berpihak, dan tunggu saja jika Allah SWT berkehendak dan membukakan kami pintu jalan keluar dalam kasus ini, percaya saja akan terungkap siapa yang salah dan siapa yang benar dan akan terungkap pula siapa oknum-oknum yang dibalik layar itu, insya Allah,” ucapnya.
Dirinya heran, salinan putusan hakim tak mau diberikan kepadanya selaku orang tua korban. “Aada apa ? Kemudian bukti-bukti korban tak disebutkan mulai dari bukti karcis parkir dan hasil pemeriksaan psikolog anak dari Dinas Perlindungan Anak. Malah saya sudah konfirmasi ke pihak terkait dari Dinas Perlindungan Anak Kabupaten Sinjai dan Dinas Sosial, katanya mereka tidak pernah dipanggil oleh pihak pengadilan Negeri Sinjai untuk menghadiri persidangan tersebut dalam pendampingan anak. Kan mereka tahu sebab akibat dari psikolog anak ini, kan aneh ada apa,” ungkapnya.
Yang jelas, Andi Basri berharap kepada Pemerintah agar kasus ini cepat terselesaikan. “Saya sudah menembuskan hal ini ke pusat agar secepatnya ada titik terang dan anak saya bisa mendapatkan hak kebebasannya dalam keadilan,” harapnya.
Andi Basri ucapkan terima kasih banyak kepada rekan-rekan wartawan yang dari jakarta, jauh-jauh datangnya hanya karena mengawal kasus anaknya. “Yak lupa juga kami atas nama keluarga korban sangat berterima kasih atas seluruh rekan-rekan media lokal yang ada di wilayah Kabupaten Sinjai dan sekitarnya yang telah ikut berpartisipasi dalam hal pemberitaannya.” Tutupnya.
Rilis-Yusdar-Firdauz
