MAJENE – Pelaksanaan Isra mi’raj yang dilaksanakan di masjid Nurul Rahman Leppe Barat pada malam Sabtu tanggal 17 Februari 2023 dihadiri oleh tokoh Agama, tokoh pemuda dan puluhan masyarakat setempat.
Setelah pembukaan Isra mi’raj dan pembacaan ayat suci Alquran oleh Abdullah Targer S.Pd. lalu kemudian dilanjutkan dengan hikmah isra mi’raj oleh Ustad M.Arsyad S.Pd.I.
Sekadar informasi bahwa Isra mi’raj kali ini adalah yang pertama kalinya dilaksanakan di lingkungan Leppe Barat, setelah perubahan status Mushola Nurul Rahman menjadi masjid Nurul Rahman
Dalam ceramahnya Ustad M.Arsyad kembali mengingatkan bahwa isra mi’raj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. “Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Sebab, pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam,” urainya.
Isra Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah, sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi’raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer.
Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah RA meninggal pada bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. Dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mi’raj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi’raj
Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan suci, dan bukan sekadar perjalanan “wisata” biasa bagi Rasul. Peristiwa ini menjadi perjalanan bersejarah sekaligus titik balik dari kebangkitan dakwah Rasulullah SAW.
Kemudian dilanjutkan kembali bahwa isra mi’raj adalah perjalanan yang amat didambakan setiap pengamal tasawuf. Sedangkan menurut Dr Jalaluddin Rakhmat, salah satu momen penting dari peristiwa Isra Mi’raj yakni ketika Rasulullah SAW “berjumpa” dengan Allah SWT. Ketika itu, dengan penuh hormat Rasul berkata, “Attahiyatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibatulillah”; “Segala penghormatan, kemuliaan, dan keagungan hanyalah milik Allah saja”. Allah SWT pun berfirman, “Assalamu’alaika ayyuhan nabiyu warahmatullahi wabarakaatuh”.
“Marilah kita meneladani setiap sikap dan keteladanan Baginda Nabi besar Muhammad Saw. tumbuhkan semangat bergotong royong dalam koridor yang islami dan tetap berpegang teguh pada Sunnah Rasulullah Saw.,” tegas Ustad.M.Arsyad S.pd.I. (Arjun)