Daerah  

Kajati Sulbar Kunjungi Makam Raja Hadat Banggae di Bukit Ondongan

Kajati Sulbar Johny Manurung bersama Ketua IAD Sulbar Ibu Maria Johny dan rombongan saat berkunjung ke kompleks makam raja raja Hadat Mandar di Bukit Ondongan Majene

POINSEMBILAN.COM-MAJENE, Seusai melaksanakan Bakti Sosial di Kelurahan Lembang Kec. Banggae Timur Kab. Majene, Kajati Sulbar Johny Manurung, SH beserta Ketua IAD Prov. Sulbar Ibu Maria Johny Manurung beserta rombongan kembali menyambangi obyek wisata yang ada di Kab. Majene.

Kali ini yang dikunjungi adalah Makam Raja Raja Hadat Banggae yang berada di bukit ondongan Kelurahan Pangali Ali Kec. Banggae.

Dengan diantar pemandu wisata dari Disbudpar Majene, Tammalele, yang menjelaskan secara detail tentang asal muasal adanya makam raja raja yang ada saat ini, juga menjelaskan secara mendetail model nisan yang ada sesuai dengan tahun adanya makam tersebut secara gamblang.

Baca juga  Pasca Gempa Majene M6.2, Sejumlah Wilayah di Malunda Alami Krisis Air Bersih

Kajati Sulbar Johny Manurung dan Ibu Maria Johny sangat antusias bertanya kepada pemandu wisata tersebut.

Ketua IAD Prov. Sulbar Maria Johny Manurung menyampaikan sangat takjub dengan adanya situs budaya yang masih sangat terawat dengan baik. “Karena dalam organisasi kami di IAD ada program yang sudah berjalan selama ini yaitu dalam program sosial budaya untuk mengunjungi situs budaya, sehingga Ibu Ibu yang tergabung dalam IAD ini dapat belajar banyak tentang budaya yang ada di daerah kita,” ujarnya.

Baca juga  Sambut Ramadhan, Dokter di Majene Kembali Salurkan Bantuan Kepada Warga Malunda

Ketua IAD juga sangat terkesan dengan keindahan pemandangan dari lokasi makam di bukit Ondongan, dengan hamparan laut biru yang sangat menyejukkan mata. Maria berharap semoga situs budaya yang ada disini agar tetap dijaga dan dirawat serta dilestarikan sehingga anak cucu kita kelak tetap dapat mengetahui sejarah budaya bangsa kita yang tercinta.

Kajati Sulbar Johny Manurung pada kesempatan ini menyampaikan bahwa memang senang mengunjungi situs budaya di setiap daerah yang sempat saya kunjungi, karena dari berbagai situs budaya setiap daerah tentu akan ada perbedaan. “Kita lihat disini makam raja raja yang ada sepertinya terbuat dari batu karang dan sudah sangat tua, tentunya disini saya sangat menghormati makam yang ada karena betul betul punya kharisma, apalagi yang ada disini dimana sudah terbangun sejak abad ke 13, ini tentu hal yang sangat luar biasa, disamping itu pemandangan dari atas sini juga sangat indah, jadi sambil belajar tentang cagar budaya juga dapat menikmati indahnya laut Teluk Mandar,” tuturnya.