![](https://i0.wp.com/poinsembilan.com/wp-content/uploads/2021/01/IMG-20210131-WA0040_copy_616x408.jpg?resize=616%2C408&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/poinsembilan.com/wp-content/uploads/2021/01/IMG-20210131-WA0040_copy_616x408.jpg?resize=616%2C408&ssl=1)
POINSEMBILAN.COM-MAJENE, Rapat Koordinasi membahas tindak lanjut kondisi korban gempa di pengungsian digelar di Rujab Bupati Majene, Minggu, 31 Januari 2021.
Dihadiri Bupati Majene, Dandim1401, Wakapolres Majene, Ka. BPBD, Ka. BKAD, Kadis Perkimtan, Kadis. Kesehatan, Kadis. LHK dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Majene.
Dandim 1401 Majene Letkol Inf Yudi Rombe mengatakan, pengungsi sudah berkurang 35%, sebagian sudah kembali ke rumah masing masing. “Tiga orang yang tidak diketemukan di desa Mekkatta akibat tertimbun longsor sudah terima santunan dari Dinsos dan sudah diikhlaskan oleh keluarganya, karena bila terus dilakukan pencarian dengan menggali, dapat menimbulkan longsor yang lebih parah lagi,” ujar Dandim.
![](https://i0.wp.com/poinsembilan.com/wp-content/uploads/2021/01/IMG-20210131-WA0042_copy_616x408.jpg?resize=616%2C408&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/poinsembilan.com/wp-content/uploads/2021/01/IMG-20210131-WA0042_copy_616x408.jpg?resize=616%2C408&ssl=1)
Dandim menambahkan, Titik longsor 2 Ruas Ulumanda, sudah dapat dilalui kendaraan roda 4, titik longsor 3 sudah dapat dilalui roda 2. “Sore ini akan didirikan tenda khusus di lapangan Desa Sulai dan Desa Bambangan sebagai percontohan yang diperuntukkan bagi Ibu Hamil, Menyusui, Balita dan lansia, yang rencana untuk dibawa ke Ibu Kota Kabupaten dan diinapkan dihotel, namun warga menolak,” tambahnya.
Dandim menambahkan, ibu hamil, balita, ibu menyusui yang mau tinggal direlokasi tenda yang disiapkan oleh Tim akan dijamin logistiknya, sampai tanggal yang ditentukan.
Bupati Majene Lukman mengatakan, BPBD, Perkimtan dan PU PR supaya Filter data kerusakan rumah yang masuk, sebelum Bupati mengeluarkan SK. Harap kondisi rumah yang didata harus sesuai dengan kondisi yang ada.
“Saya harap pendataan rumah gelombang kedua ini harus lebih mantap lagi,” tegasnya.
Kadis Perkimtan Hj Lies Herawati S.Sos, M.Ap mengatakan, terkait rumah rusak, pihaknya sudah mulai mengambil data dari Perangkat Pemerintah, yang selanjutnya diteruskan sebagai bahan, dan SK data pertama tersebut masih dikategorikan sebagai bahan yang kotor, karena saat itu situasi yang masih darurat.
“Selanjutnya pendataan gelombang kedua ini, yang akan real di lapangan. Kami juga diminta untuk memasukkan data Fasum, Rumah Ibadah dan Fasilitas Pendidikan, terakhir datanya masuk 2 Februari 2021,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua IBI Majene, bidan Nurma mengungkapkan, total balita di pengungsian sebanyak 1.781 jiwa, Ibu Hamil 771 dan ibu Menyusui 563 jiwa. “Kami berharap dapat membuat tenda tenda bagi ketiga kategori tersebut di atas yang tidak jauh dari Desanya,” ujarnya.
Bukan cuma itu, IBI berharap supaya jangan diberikan atau didistribusikan ke pengungsian untuk Susu Bayi 0 – 6 Bulan. “Karena para Ibu di pengungsian, jadi malas menyusukan kepada bayinya, padahal usia tersebut merupakan masa pemberian ASI Eksclusif dari Ibu kepada bayinya,” pintanya. (Ih-rls)