POINSEMBILAN.COM-MATENG, Informasi tentang hilangnya Nasrun laki-laki 20 tahun, warga Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah di sungai Budong-budong, Sabtu, tanggal 30 Januari 2021 mendapat response cepat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju.
Sebelumnya, laporan hilangnya Nasrum diterima oleh Pertugas Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju pada Sabtu 30 Januari 2021 pukul 12.10 Wita. Nasrun dikabarkan hanyut terbawa arus sungai saat berenang melintasi Sungai tersebut pada pukul 09.00 wita.
Setelah menerima laporan tersebut, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju memberangkatkan 1 Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju, berangkat menuju lokasi kejadian menggunakan 1 (satu) unit Rescue Truck dan membawa peralatan 1 (satu) set Rubber Boat, Peralatan Komunikasi dan Peralatan Pendukung lainnya pada pukul 12.25 Wita.
Pada pukul 15.16 wita, Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju tiba di tempat kejadian, melakukan koordinasi dengan tim SAR gabungan yang ada dan dilanjutkan dengan proses pencarian. Pencarian dilaksanakan dengan menggunakan 2 (dua) unit Rubber Boat milik Basarnas dan BPBD Mateng.
Dalam pelaksanaan Operasi SAR, beberapa unsur yang terlibat, antara lain, Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju, BPBD Mateng, Polres Mateng dan masyarakat setempat.
Hingga pukul 18.00 Wita, Tim SAR gabungan menghentikan sementara pencarian dengan hasil nihil.
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju, Saidar Rahmanjaya, S.H.,M.A.P, operasi pencarian pada hari pertama ini dilaksanakan dengan semua Tim SAR Gabungan sekitar area lokasi kejadian dan memperluas area pencarian hingga radius 250 meter. “Kita berharap dengan upaya pencarian yang maksimal, terkoordinasi dan bersinergi oleh Tim SAR Gabungan, korban dapat segera ditemukan, ” ungkapnya.
Disamping itu Saidar kembali menegaskan dan berpesan kepada tim SAR yang terlibat, tetap selalu menjaga keselamatan, sinergitas dan utamakan standar protokol kesehatan dalam setiap kegiatan serta pelaksanaan operasi SAR tetap memperhatikan SOP yang ada. (Satriawan)