POINSEMBILAN.COM-POLMAN– Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar menemui korban gempa di SMA Negeri I Tinambung, Kecamatan Balanipa, Kab. Polman. Ali Baal meminta korban gempa untuk bersabar atas musibah yang dihadapi, Senin (25/1/2021).
“Atas Musibah ini, Kita harus sabar dan tawakkal, Jika keadaan sudah aman para pengungsi agar sekiranya berkenan kembali ke daerah asalnya masing-masing karena himbauan dari BMKG bahwa situasi sudah dinyatakan reratif aman dan tidak perlu cemas dengan adanya bencana susulan namun tetap waspada, ” kata Ali Baal Masdar.
Gubernur juga meminta kepada Anggota TNI dari jajaran Kodim 1402/Polmas dan Tim Trauma Healing yang selalu bersama-sama pengungsi agar terus mendampingi pemulihan traumanya dan mensosialisasikan kepada warga yang mengungsi untuk kembali ke kampung halaman masing-masing karena situasi sudah relatif aman.
Melalui perbincangannya dengan Wahyudi, salah seorang praktisi hypnotheraphy yang tergabung dalam tim trauma healing dan konselor penyintas bentukan kodim 1402 Polmas yang baru saja melakukan penanganan traumatik terhadap salah seorang pengungsi di lokasi tersebut.
“Kalau tsunami yang dicemaskan, tidak usah terlalu dikhawatirkan, karena saya sudah komunikasi dengan BMKG bahwa insya Allah masih aman dari tsunami, tapi, tetap juga harus waspada. kalau memang masih takut masuk rumah, nanti saya kasih tenda,” kata Gubernur.
Terus yang rumahnya rusak Lanjut Gubernur, Jangan sampai tidak didata, jadi harus disiapkan memang kelengkapan dokumennya supaya bisa dibantu, termasuk juga hal-hal lain yang ada hubungannya dengan bencana ini.
Sementara Wahyudi juga melaporkan kepada bapak Ali Baal Masdar mengenai progres penyelenggaraan trauma healingnya, dia mengungkapakan bahwa kondisi traumatik di lima titik pengungsian yang tengah difasilitasi timnya cukup bervariasi, mulai dari level rendah, sedang, hingga berat. persentase penyintas dari total pengungsi di lima lokasi tersebut mencapai 5%.
Hal yang selanjutnya patut untuk segera dikaji adalah, berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh tim trauma healing kodim 1402 Polmas, menunjukkan angka yang jauh lebih besar. “Sehingga jika kumpulan pengungsi di lima spot di atas menunjukkan persentase demikian, hal itu cukup memberi isyarat bahwa diluar sana masih terdapat banyak pengungsi yang membutuhkan pendampingan traumatik dan konseling,” tambah Wahyudi. (Zik-Madi)