Pemilu  

Debat Kedua Pilkada Majene. Cabup Patmawati Minta AST Lafalkan Pancasila

POINSEMBILAN.COM-MAJENE, Debat publik kedua pilkada Majene 2020 baru saja dilaksanakan di gedung LPMP Majene, Sabtu (28/11/2020). Dua pasangan calon (Paslon) masing-masing nomor urut 1 Hj. Fatmawati Fahmi-H. Lukman serta Paslon nomor urut 2, Achmad Sukri Tammalele-Arismunandar Kalma juga telah melakukan debat dengan baik dan lancar.

Pada sesi debat yang menghadapkan calon bupati nomor urut 1 Patmawati dengan calon bupati nomor urut 2, Achmad Sukri Tammalele (AST), ada pertanyaan Patmawati yang meminta agar AST melafalkan lima sila pada pancasila serta meminta apa implementasi sila pertama ketuhanan yang maha esa dan sila ketiga persatuan Indonesia.
“Materi kami adalah NKRI. Kami memahami bahwa sekarang ini era globalisasi, sehingga bisa saja terbuka ruang soal disintegrasi dan intoleransi. MPR itu ada program nasionalnya yaitu empat pilar kebangsaan, yang pertama pancasila. Kami mohon dengan sangat kepada bapak calon bupati (AST), kiranya berkenan melafalkan pancasila secara baik dan benar, dan apa implementasi sila pertama dan sila ketiga hubungannya dengan visi Indonesia satu,” tanya Patmawati kepada AST.

Baca juga  KPU Majene Gelar Rakor Persiapan Pencalonan Bupati dan Wabup

AST kemudian melaksanakan permintaan Patmawati untuk melafalkan pancasila mulai dari sila pertama hingga sila kelima. AST yang mantan Sekda Majene tersebut berhasil melafalkan pancasila secara benar dan lengkap. “Sudah disampaikan bahwa sila pertama adalah ketuhanan yang maha esa. Di dalam visi misi kita, di poin tiga, Majene religius. Disitu kita mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya. Kemanusiaan yang adil dan beradab, sebagai hamba Allah, Insya Allah jika terpilih, dalam melaksanakan tugas, harus adil, tidak ada intervensi. Misalnya pelaksanaan pekerjaan di lapangan, harus sesuai mekanisme yang ada, tidak bertumpu hanya satu kecamatan,” jawabnya menanggapi permintaan Patmawati.

Baca juga  Meski Gerimis, Warga Jampue Barru Antusias Mencoblos di TPS 03

AST melanjutkan, implementasi sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. “Sebagai warga Negara Indonesia, kita memang harus bersatu, mempertahankan NKRI, menjaga pancasila, UUD 1945 dan bhinneka tunggal ika,” jelasnya.

Baca juga  Setia Community Dukung DP di Pilwali Makassar

Mendengar tanggapan AST, Cabup Patma, menjelaskan bahwa pertanyaannya yaitu apa implementasi sila pertama dana sila ketiga hubungannya dengan Indonesia Satu. “Jadi kami memahami, sila pertama tidak terpisahkan dengan sila-sila lainnya. Sila pertama mengajarkan bahwa selaku mahluk tuhan yang maha esa, harus saling mencintai, menghargai dengan adanya keberagaman yang dihubungkan dengan sila ketiga yaitu persatuan Indonesia. Kita tidak boleh bicara politik identitas, tidak boleh bicara soal suku, agama, adat istiadat, karena ini bisa mengarah disintegrasi dan intolenrasi. Inilah yang diharapkan oleh Negara bahwa kita adalah bhinneka tunggal ika, berbeda-beda tapi tetap satu,” tegasnya. (Satriawan)