Bukti Pulau Sulawesi sebagai Kawasan Prasejarah dengan Situs Arkeologi Tertua

Gambar kapak genggam dua sisi yang ditemukan di Bone (Dokumentasi Balar Sulsel 2017 ).

POINSEMBILAN.COM,Sulsel~~~Berbicara masalah prasejarah Sulawesi Selatan, maka situs-situs yang berada di tepi Sungai Walennae dianggap oleh para ahli sebagai situs tertua dan merupakan situs yang kaya akan tinggalan arkeologi dan tidak akan pernah habis untuk penelitian tentang manusia purba, budaya dan lingkungannya. Hal tersebut ditandai dengan penemuan alat-alat batu yang sangat sederhana serta didukung oleh penemuan fosil binatang purba yakni spesies stegodon dan gajah bersama dengan babi dan spesies babi yang telah punah.

Gambar alat serpih (dari batu inti) yang memiliki patina yang tebal dan ukurannya lebih besar (Dokumentasi Balar Sulsel 2017 ).

Hampir semua situs paleolitik di Cabbenge, Soppeng berada di tepi Sungai Walennae, baik yang terletak di teras sungai purba maupun yang ada sekarang ini. Menurut hasil penelitian skripsi mahasiswa arekeologi Universitas Hasanuddin Makassar tahun 1990 di wilayah Mallinrung, Libureng, Bone yang melaporkan pertama kali bahwa di daerah tersebut ditemukan artefak litik, termasuk yang memiliki ciri teknologi paleolitik. Survei eksploratif dimaksudkan untuk memperoleh informasi sebaran situs terkait potensi paleolitik di wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan perkembangan teknologi alat batu paeolitik, diantaranya: alat serpih, kapak genggam, kapak perimbas, dan kapak penetak. Perkembangan teknologi alat batu dan budaya paleolitik di wilayah Bone Barat, sekaligus menunjukkan konektivitas budaya paleolitik baik di wilayah Soppeng maupun wilayah-wilayah tepian Walennae Purba khususnya di wilayah Bone Barat.

Baca juga  Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sulbar di Pantai Barane
Gambar alat serpih ber-patina (Dokumentasi Sulsel 2017).

Teknologi litik tertua di dunia hingga saat ini dikenal dengan nama Budaya Oldowan dan ditemukan oleh Luis da Mary Leakey pada lapisan paling tua di Olduvai Gorge, Afrika Selatan pada masa 2.6 hingga 1.7 juta tahun yang lalu. Sedangkan Kawasan prasejarah arkelogi di Indonesia berada di Indonesia khususnya di Sulawesi. Hal ini dibuktikan dengan adanya pemanfaatan batu-batu kerakal yang digunakan sebagai peralatan hidup dengan teknologi yang masih sederhana memperlihatkan indikasi kehadiran awal manusia ketika pulau Sulawesi mulai berpenghuni yang diperkirakan dihuni pada masa antara 118 hingga 194 ribu tahun yang lalu. Meskipun hingga saat ini belum ada bukti berupa fosil yang menunjukkan adanya keberadaan manusia kala itu di Pulau Sulawesi. Adapun jenis alat batu yang ditemukan yaitu alat serpih, kapak genggam, kapak perimbas, dan kapak penetak.

Baca juga  Polda Jateng Tangkap Ratusan Pelaku Judi dalam 1 hari, Kapolda Jateng : Libatkan juga Tokoh Masyarakat dalam Pembinaan

Dengan adanya bukti-bukti artifisial ini yang berupa alat-alat batu dengan teknologi yang sangat sederhana merupakan alasan mendasar dalam memposisikan Sulawesi sebagai salah satu dari sedikit daerah di Indonesia yang telah dihuni pada masa plestosen, khususnya jaman batu tua (Paleolitik). Hal ini juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi situs-situs arkeologi di wilayah Bone Barat untuk mengisi pemahaman tentang budaya paleotik. Adapun situs-situs arkeolog yang ditemukan yaitu:

  • Situs Lita atau Wanuae, di wilayah Dusun Wanuae Desa Poleonro
  • Situs Pising dalam wilayah Desa Mattampa Walie
  • Situs Lompo disisi utara Sungai Walennae, dalam wilayah Desa Senggeng Palie
  • Situs Bulu Mallanga, dalam wilayah Dusun Wanuae
  • Situs Palakka, dalam wilayah Dusun Pallaka
  • Situs Daue dalam Desa Mattiro Bulu
  • Situs Mallinrung, dalam wilayah administrasi Desa Mallinrung
  • Situs Nyappareng, di Desa Selli
  • Situs Tanah Tappae, Desa Bulu Allapporeng

Pada beberapa bagian pada situs tertentu, terlihat adanya singkapan batuan pasir yang merupakan batuan yang mengikat fosil-fosil vertebrata di wilayah Soppeng. Jika demikian, besar kemungkinan di wilayah Bone bagian barat ada lapisan kehidupan binatang purba yang hidupnya lebih lama dari manusia purba maupun manusia yang bertahan hidup hingga semasa kehadiran manusia di daerah tersebut. Dan sisa fauna yang ditemukan juga menunjukkan pemanfaatan sebagai alat pelubang atau alat penusuk yang digunakan saat berburu.

Baca juga  PESAN BUPATI IRWAN HAMID DI HADAPAN JEMAAH SHOLAT IDUL FITRI 1444 H

Temuan artefak litik yang berciri paleolitik dari situs-situs yang berada di kawasan Bone barat, merupakan informasi baru yang tentunya menambah lagi koleksi dan sebaran situs paleolitik di Sulawesi Selatan. Dan tidak menutup kemungkinan masih ada situs lain yang ditemukan, terutama di daerah yang berada di tepian Sungai Walennae mulai dari Bone (hulu) hingga yang mengalir melalui wilayah Kabupaten Soppeng dan bermuara di Kabupaten Wajo.

Reference:
Hakim, Budianto. Sebaran Situs Paleolitik di Tepi Aliran Sungai Walennae, di Wilayah Bone Barat, Sulawesi Selatan. Walennae: Jurnal Arkeologi Sulawesi Selatan dan Tenggara, 2018, 16.2: 85-104.

Sumber: Penulis Jessicca Mathius