Banyak Pihak Berharap Kasus di Desa Tapong dan Paladang Enrekang Berakhir Damai

Foto : ilustrasi Internet

POINSEMBILAN.COM, Enrekang – Kasus pemukulan yang terjadi karena ketersinggungan akibat sejumlah anak membangunkan sahur di desa Tapong dan desa Paladang Enrekang pada Mei 2020 lalu hingga saat ini terus bergulir di pengadilan Negeri Enrekang.

Sejumlah masyarakat yang ditemui di kedua desa tersebut mengungkapkan kasus yang terjadi di desa Tapong dan desa Paladang tidak seharusya berlanjut ke Pengadilan.

Baca juga  Personil Koramil 1414-04/Sesean Gotong Royong Bersama Warga Melaksanakan Pembersihan Lingkungan

Berdasarkan pantauan Poinsembilan.com, penduduk pada kedua desa tersebut masih ada hubungan kekerabatan.

Camat Maiwa, Asruddin, S.Sos yang ditemui, Senin (31/07/2020) mengatakan, kasus ini sudah pernah didamaikan, hanya saja ada beberapa pihak yang tidak mau berdamai dikarenakan masih menyimpan perasaan tidak terima dengan perlakuan tersebut. “Padahal pelaku sudah meminta maaf kepada orang tua korban, “ujar Asruddin.

Baca juga  Maling Spesialis Kos Putri di Majene Beraksi Lagi, Kini di BTN Pullewa

Selaku pemerintah kecamatan, Asruddin berharap kasus ini bisa berakhir dengan damai. “Masih mencari cara agar supaya masyarakat yang berproses ke pengadilan Enrekang bisa berdamai. Apalagi antara kedua desa masih ada hubungan kekerabatan,” ungkapnya.

Baca juga  Jam Kerja PNS Dibagi Dua Shift

Asruddin berharap, peristiwa ini segera ada solusinya. “Kami masih berharap antara pelaku dan korban bisa damai, apalagi kami tahu antara korban dan pelaku masih ada hubugan keluarga,” tutupnya.