POINSEMBILAN.COM-MAJENE, Empat kepala keluarga (KK) pengungsi yang berasal dari desa Kabiraan Kecamatan Ulumanda, mengungsi di mesjid kompleks BTN Pepabri Leppe, Senin (18/01/2021).
Pengungsi di BTN Pepabri Leppe tersebut, rumahnya rata dengan tanah, tidak dapat lagi ditempati. Jabaruddin (33 tahun), memiliki rumah batu yang berukuran 6 x 7 m2, sedangkan rumah Irfan (21 tahun) 6 x 7 m2, rumah Salim (70 tahun) berukuran 6 x 6 m2 dan Arwin (25 tahun) 9 x 10 m2.
Keberangkatan Jabaruddin, yang anaknya terkena reruntuhan rumahnya ke kota Majene sangatlah sulit. “Butuh perjuangan karena tidak ada kendaraan yang mau mengantar. Kendaraan didapatkan saat itu tapi harus bayar ongkos. Untung ada ambulans yang berasal Salutambung yang mengantarnya ke Majene,” ujarnya.
Mereka saat ini berada di komplek perumahan mesjid BTN Pepabri Leppe. “Bantuan yang kami dapatkan dari warga Btn Pepabri Leppe, beras 20 kg dan relawan dari badan amil zakat nasional beras 10 kg dan makanan ringan berupa roti,” tambahnya.
Jabaruddin mengharapkan bantuan perbaikan rumah dari pemerintah setempat. Rumah yang ditempati selama 8 tahun itu rata dengan tanah. “Saat ini kami kekurangan pakaian anak-anak, termasuk kakak beradik. Muh. rehan, anak kami yang terkena reruntuhan, hanya memakai pakaian yang melekat di badan,” ungkapnya. (Syarifuddin Andi)