MAJENE, Irwan (48) merupakan salah seorang tukang parkir Rumah Sakit Umum Daerah Majene yang ditugaskan untuk mengatur, menertibkan dan memungut parkir kendaraan, baik itu roda dua maupun roda empat.
Saat ditemui disela-sela dirinya sedang merapikan motor yang parkir tak teratur di parkiran RSUD Majene, Irwan mengaku mencintai pekerjaannya itu.
“Bekerja di sini ada suka dukanya pak, terutama pada saat pengaturan kendaraan roda empat oleh pengunjung yang sudah ditetapkan pada pelataran ke-2, tapi banyak juga yang menerobos ke pelataran 1 diatas yang dikhususkan memang untuk pejabat di RSUD,” ujarnya.
Sekadar diketahui, setiap harinya, Irwan yang sebelum jadi tukang parkir merupakan seorang tukang ojek, yang mangkal setiap hari di Pangkalan Ojek RSUD Majene. Irwan memulai aktifitasnya jam 6.30 pagi dan selesai jam 18.00 malam. “Saya merasa senang dapat dipekerjakan sebagai tukang parkir di RSUD Majene, saya bekerja dua orang disini mulai jam 6.30 pagi sampai jam 18.00 petang dan dilanjutkan sekuriti RSUD pada malam hari, ” ujarnya.
Sebagai perbandingan, pantauan saat wartawan poinsembilan.com saat pernah melihat parkiran di salah satu Rumah Sakit di Jawa, parkiran motor pengunjung dan pegawai dipisah, dan masing-masing ada satu pintu masuk dan diberikan tali agar satu pintu masuk parkir
Setiap motor pengunjung yang hendak parkir, diminta tunjukkan STNK. Demikian pula motor staf yang ditempeli stiker sebagai tanda bahwa ini pegawai RSUD yang tak perlu dipungut biaya parkir.
Dengan demikian, tukang parkir tak perlu repot repot menegur pengendara motor, mengatur dan memindahkan motor yang semrawut parkirnya. (BCL)