POINSEMBILAN.COM-MAJENE, Belum lama ini, sejumlah masyarakat penerima BLT daerah di Majene mengalami kekecewaan. Pasalnya, uang BLT Daerah yang diharapkan untuk biaya kebutuhan pelaksanaan lebaran idul adha 1441 Hijriyah akhirnya pupus setelah pemerintah menunda penyaluran BLT daerah.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Majene, Heri Yulianto, S. Sos, yang dihubungi, Senin (3/8/2020) mengatakan, sejumlah kendala yang dihadapi sehingga penyaluran BLT daerah tertunda. “Kendala yang pertama adanya tumpang tindih penerima BLT Pusat, BST Perikanan, BLT Daerah maupun BLT Desa. Kami tidak menyangka kalau BLT Perikanan muncul,” ujarnya.
Ternyata, lanjut Heri, dana BLT Perikanan bersumber dari Kementerian Sosial. “Uangnya dari kementerian sosial, ini yang bikin kacau karena di dalam aturan tidak boleh dobol bayar. Data yang sudah fix yang akan menerima BLT daerah, ternyata ada masyarakat yang sudah menerima BLT daerah ada namanya penerima BST nelayan (perikanan). Itulah yang menjadi kendala kami,” tandasnya.
Untuk itu, untuk segera menuntaskan persoalan ini, pihaknya kerjasama dengan lurah dan tim penyalur BST dalam hal ini PT. Pos. “Kami meminta nama-nama penerima BLT pusat dan BST perikanan untuk kroscek BLT daerah, nantinya kalau ada yang dobol, dikasih keluar dulu supaya tidak dobol bayar,” paparnya.
Meski demikian, Heri menyebut kendala itu hampir rampung. “Insya Allah sudah hampir rampung, yang terima ini bukan hanya Banggae, ada Sendana, Malunda, ada Onang, ada seribuan lebih. Seandainya tidak ada BST Perikanan, sudah dibagi langsungmi,” katanya.
Kabid Linjsmsos itu menegaskan, jika ada informasi pembagian BLT Daerah yang sumbernya bukan dari Dinsos, itu tidak benar. “Pokoknya belum ada Informasi resmi. Diupayakan Dalam waktu dekat, SK belum ditandatangani, menunggu bupati,” pungkasnya. (Wawan)