POINSEMBILAN.COM-MAJENE, Dalam rangka Pemulihan Ekonomi bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Industri Kecil dan menengah (IKM) yang berdampak Corona Virus Disease-19 di Majene, Pemprov Sulbar menyerahkan bantuan modal bagi usaha mikro kecil dan menengah sebanyak 151 UMKM dengan jumlah bantuan sebesar Rp. 421 juta dan bantuan modal bagi industri kecil dan menengah sebanyak 135 IKM dengan jumlah bantuan sebesar Rp. 289,5 juta di Ruang Pola Kantor Bupati Majene, Kamis, (30/7/2020)
Dihadiri Gubernur Sulbar, Bupati Majene diwakili Pj. Sekda Majene, Kajati Sulbar, Kabinda Sulbar Kapolda Sulbar (Diwakili Dir. Binmas Polda), Forkopimda Majene (Dandim, Kapolres, mewakili Kajari), Ka. BPKP Sulbar, Ka. BPN Sulbar, Kanwil Kemenag. Sulbar, Kemenkumham Sulbar, Pimp. OPD Sulbar dan Pimp. OPD Majene
Pj. Sekda. Majene Burhan yang mewakili Bupati Majene mengatakan, mewakili pemerintah kabupaten Majene menyampaikan terima kasih banyak kepada Gubernur Sulbar yang telah berkenan memberikan bantuan kepada masyarakat Majene dalam hal permodalan usaha. “Namun perlu kami sampaikan kepada Pak. Gubernur bahwa sebelumnya Pemkab. Majene telah melakukan hal yang sama dalam hal menyalurkan UKM & IKM kepada para pelaku usaha di Majene, dan telah melakukan pembayaran tahap pertama pada bulan lalu,” ujar Burhan.
Apa yang telah dilakukan oleh Pemprov. Sulbar, lanjut Burhan, sudah sejalan dengan yang kami lakukan di Majene dalam hal penanganan pelaku usaha yang terdampak Covid-19. “Kepada para penerima bantuan agar betul betul dapat memperhatikan dan memperbaiki RAB yang diajukan, karena apa yang diberikan oleh Pemprov. Sulbar tidak serta merta langsung dapat diberikan namun melalui tahap verifikasi terlebih dahulu,” tandasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulbar Andi Ali Baal Masdar mengatakan dalam sambutannya, percepatan penggunaan alokasi anggaran tanggap darurat melalui belanja tidak terduga (BTT) refocusing dan/atau perubahan alokasi anggaran yang digunakan secara memadai diperlukan untuk meningkatkan kapasitas penanganan dampak ekonomi terutama menjaga agar dunia usaha di daerah tetap hidup. Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah serta industri kecil dan menengah menjadi salah satu sektor perekonomian yang terdampak akibat adanya pandemi corona virus disease 2019 (covid-19) di Sulawesi Barat.
“Berdasarkan hasil pemetaan dampak covid-19 bagi UMKM/IKM di Provinsi Sulawesi Barat terdapat permasalahan pokok yakni menurunnya jumlah pembeli dan omzet produksi, sehingga pemasaran menjadi terganggu, kesulitan mendapatkan bahan baku produksi baik karena tingkat kemahalan harga maupun kelangkaan bahan baku, kesulitan mengatur modal usaha, kesulitan membayar kredit usaha dan faktor faktor lain yang semuanya berdampak pada menurunnya keberdayaan UMKM/IKM secara ekonomi,” ujar Gubernur.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui dinas terkait memberikan bantuan modal bagi UMKM/IKM yang terdampak resiko pandemi corona virus disease 2019 (covid-19) di kabupaten Majene sebanyak 286 (dua ratus delapan puluh enam) UMKM/IKM dengan rincian sebagai berikut :
▪bantuan modal bagi usaha mikro kecil dan menengah sebanyak 151 umkm dengan jumlah bantuan sebesar rp. 421.000. 000, (empat ratus dua puluh satu juta rupiah);
▪bantuan modal bagi industri kecil dan menengah sebanyak 135 ikm dengan jumlah bantuan sebesar rp. 289.500.000,- (dua ratus delapanpuluh sembilan juta lima ratus ribu rupiah);
“Dengan jumlah keseluruhan bantuan modal untuk Kabupaten Majene sebesar Rp. 710.500.000,(tujuh ratus sepuluh juta lima ratus ribu rupiah). Dengan teknis penyerahan ditransfer langsung ke rekening pelaku UMKM/IKM sesuai daftar penerima bantuan modal terdampak covid-19,” pungkas Andi Ali Baal Masdar. (ih)