

POINSEMBILAN.COM-MAJENE, Pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka direncanakan akan dilaksanakan mulai 4 Januari 2021 mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Ir. Iskandar yang dihubungi via telepon mengatakan, dirinya sudah berkomunikasi dengan tim gugus tugas covid19. “Saya tidak mau memutuskan sepihak pembelajaran tatap muka ini. Kan menurut regulasi yang ada, kewenangan pembukaan pembelajaran tatap muka sekolah dialihkan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah,” ujarnya.
Mantan Kadis Pertanian itu menjelaskan, Sehingga kewenangan penuh daerah untuk membuka atau tidak. “di SKB (Surat keputusan Bersama 4 Menteri), tidak mewajibkan tapi dibolehkan. Saya menghadap tadi ke Plt Bupati selaku ketua tim gugus, untuk persiapan pembukaan tatap muka atau bagaimana langkah selanjutnya,” tambahnya.
Dia menambahkan, tanggal 4 Januari, sekolah dibuka, kalender pendidikan harus buka sekolah tanggal 4 Januari. Dibuka belum tentu murid juga datang, sambil disemprot dusinfektan. Tanggal 4-5 Januari pembenahan sekolah. Tanggal 6 rencana simulasi. “Sesudah simulasi, saya akan angkat persoalan ini ke tim gugus, dimana kita mau buka. Nanti tim gugus yang menentukan, tentu titik-titik yang dijamin dipastikan aman,” ungkapnya.
Lebih jauh Iskandar menambahkan, sudah ada rekomendasinya. “Saya serahkan ke tim gugus. kebijakan ini kebijakan bersama dengan tim gugus. Kebijakan pemerintah daerah, bukan kebijakan dinas pendidikan. Jadi kalau misalnya di titik zona hijau paling aman dibuka, lantas ada klaster, kita langsung tutup.
Sementara itu, salah seorang orang tua siswa, Richard dengan tegas menolak kebijakan pemerintah daerah untuk membuka sekolah tatap muka 4 Januari mendatang. “Tolak harga mati,” ujar Icca Bogel, panggilan akrab Richard.
Pemilik Perusahaan Pattobong Sakti itu bahkan memposting di facebook bahwa dirinya mendengar pasien covid19 di Majene semakin banyak. “Masa mau pembelajaran tatap muka 4 Januari, Aih Da Pallapuru mie (Jangan nekad),” ujarnya dalam postingannya. (Satriawan)