Miris, Siswa SDN 30 Babasondong Belajar di Tenda Darurat

Tenda tempat pembelajaran tatap muka di SDN 30 Babasondong..(foto : ist)

POINSEMBILAN.COM-MAJENE, Kondisi pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah yang terdapat di wilayah kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene cukup memprihatinkan, Rabu (1/12/2021).

Pasalnya, siswa harus belajar di dalam tenda akibat ruang kelas belajar yang selama ini mereka tempati roboh dengan tanah tanpa menyisakan ruangan apa pun.

Salah satunya di SDN 30 Babasondong Desa Kabiraan Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene. Sejumlah siswa dan gurunya tampak asyik melakukan pembelajaran tatap muka, meskipun kondisinya cukup memprihatinkan karena belajar di dalam tenda darurat.

Baca juga  Jelang Porprov 2022, M Idwar Aklamasi Pimpin KONI Majene

Camat Ulumanda, Muhammad Arif, S.Pd yang dihubungi mengatakan, pihaknya sudah meminta dan berusaha secepatnya ditangani baik oleh pemerintah maupun relawan. “Misalnya kalau ada yang mau membangun khusus sekolah itu. Selaku pemerintah, kita sudah usulkan kepada bupati, gubernur hingga ke kementerian pendidikan,” ujarnya.

Mantan kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Ulumanda itu membeberkan, dirinya sudah melaporkan kondisi tersebut. “Dengan keluarnya surat edaran bupati untuk pembelajaran tatap muka, maka dengan sendirinya, semua sekolah di kecamatan Ulumanda sudah melakukan sekolah secara tatap muka,” ujarnya.

Baca juga  Dewan Pendidikan Majene Berkantor Sementara di Aula Disdikpora Majene

Sampai saat ini, lanjut mantan Kepala SDN 23 Tammajannang Ulumanda ini, belum ada dapat laporan ataupun kabar tentang pihak ketiga yang akan membantu kita membangun termasuk fasilitas-fasilitas pendidikan yang harus ditangani secepatnya.

Baca juga  Pendaftaran Seleksi Calon Guru Penggerak Ditutup 22 Juli 2020

“Belum ada informasi dari pihak pemerintah, yang paling utama sebenarnya saat ini, bagaimana fasilitas bantuan rumah kepada warga warga yang terdampak. Fasilitas umum sampai saat ini, rumah rumah yang hancur,” ujar Arif.

Saat disinggung bagaimana proses pembelajaran tatap muka di wilayahnya, Arif menyebut dalam kondisi lancar tanda kutip. “Alhamdulillah lancar, dalam tanda kutip, karena fasilitasnya terbatas. Beda dengan saat sebelum gempa kemarin,” tutupnya. (wan)