POINSEMBILAN.COM, Acungan jempol patut ditujukan kepada Sevilla, tim dari Spanyol itu menyapu bersih enam gelar saat tampil pada babak final liga Eropa.
Kemenangan Sevilla di Liga Eropa bermula saat tampil di final tahun 2005/2006, saat itu Sevilla sukses kandaskan Middlesbrough dengan skor 4-0.
Berikut 6 tim korban keganasan Sevilla dikutip dari ligalaga.id.
Sevilla vs Middlesbrough
Musim 2005/2006. Final di Phillips Stadium mempertemukan Sevilla dengan wakil Inggris, Middlesbrough. Final yang seharusnya menghadirkan laga yang sengit justru berakhir anti klimaks bagi Middlesbrough. Mereka tidak kuasa menahan gelontoran empat gol yang dicetak oleh Luis Fabiano, Enzo Maresca (dua gol), dan Frederic Kanoute. Sevilla menjadi tim Spanyol kedua yang bisa mengangkat trofi ini dalam kurun tiga tahun setelah Valencia pada 2004.
Espanyol – Sevilla
Musim 2006-2007. Untuk pertama kalinya sejak 1998, final Piala UEFA mempertemukan kesebelasan yang berasal dari satu negara yang sama. Setelah menyingkirkan Werder Bremen, Sevilla bertemu dengan Espanyol yang pada babak sebelumnya juga mengalahkan wakil Spanyol lain, Osasuna, dengan agregat 2-1.
Berbeda dengan 2006, kali ini Sevilla mendapat perlawanan yang cukup sengit dari rival Barcelona tersebut. Dua kali unggul melalui Adriano dan Frederic Kanoute, dua kali keunggulan mereka disamakan oleh Albert Riera dan Jonatas. Skor 2-2 membuat pertandingan harus ditentukan pemenangnya melalui adu penalti.
Pada babak ini, Andres Palop menjadi bintang. Sang penjaga gawang menahan tiga dari empat tendangan Espanyol sekaligus membawa Sevilla menjadi tim pertama yang bisa menjuarai Piala Uefa dua kali beruntun setelah Real Madrid pada 1986. Musim ini juga menjadi musim terbaik mereka karena menutup kompetisi dengan meraih treble mini yaitu Piala Super Eropa, Piala Uefa, dan Copa del Rey.
Sevilla – Benfica
Musim 2013/2014. Setelah menang pada 2007, Sevilla kesulitan untuk bermain di panggung Eropa. Hingga 2013, prestasi terbaik mereka hanya bertahan di fase grup Liga Champions. Bahkan mereka tidak bisa sampai babak grup dalam dua turnamen Europa League yang mereka ikuti.
Namun pada 2013/2014, Sevilla kembali menunjukkan tajinya sebagai tim kuat. Kali ini, mereka mengalahkan Benfica dalam drama adu penalti yang diselenggarakan di Juventus Stadium tersebut sekaligus membuat kutukan Bela Gutmann tetap menaungi mereka.
Dalam perjalanannya, Sevilla mengalahkan Maribor pada babak 32 besar. Mereka kemudian menang adu penalti melawan rivalnya, Real Betis. Porto menjadi korban berikutnya pada babak perempat final. Valencia memberikan perlawanan sengit ketika bertemu di semifinal. Mereka nyaris tersingkir setelah El Che unggul 3-0 yang membuat agregat berbalik menjadi keunggulan Valencia 3-2. Gol Stephane Mbia pada menit 90+4 membuat Sevilla akhirnya lolos ke Turin dan menjadi juara.
Sevilla-Dnipro Dnipropetrovsk
Musim 2014/2015. Penggemar sepakbola berharap kalau final Europa League 2015 akan mempertemukan duel sesama tim Italia. Ketika itu, Napoli dan Fiorentina sama-sama melaju hingga semifinal. Sayangnya, kedua kesebelasan harus tumbang dari lawannya yaitu Sevilla dan Dnipro Dnipropetrovsk.
Klub asal Ukraina ini tampil mengejutkan. Tidak ada yang mengunggulkan mereka untuk bisa sampai ke final. Namun, mereka memutar anggapan miring tersebut dengan menyingkirkan Everton, Club Brugge, dan Napoli. Bahkan mereka mengalahkan Everton dengan skor 5-2.
Sayangnya, mereka tidak bisa menahan ketangguhan Sevilla. Sempat unggul melalui Nikola Kalinic, mereka disamakan melalui Krychowiak. Gol Ruslan Rotan menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah Sevilla unggul melalui Carlos Bacca. Striker Kolombia ini menjadi pahlawan berkat gol nya pada menit ke-73 untuk membawa Unai Emery mengangkat trofi Eropanya yang kedua.
Liverpool-Sevilla
Musim 2015/2016. Liverpool membuat all Spanish final urung terlaksana. The Reds menyingkirkan Villarreal dengan agregat gol 1-3. Anak asuh Jurgen Klopp saat itu menatap final keduanya setelah kalah melawan Manchester City pada final Piala Liga sekaligus meraih trofi pertamanya.
Sayangnya, trofi pertama Klopp harus tertunda sampai tiga tahun lamanya. Bermain di St Jakob-Park, Basel, Sevilla membungkam perlawanan wakil Inggris tersebut dengan skor 1-3. Coke menjadi bintang dengan mencetak dua gol. Satu gol lain dibuat oleh Kevin Gameiro. Satu-satunya gol Liverpool dibuat oleh Daniel Sturridge. Sevilla meraih trofi kelima dan yang ketiga secara beruntun.
Sevilla-Inter Milan
Musim 2019/2020. Tidak diunggulkan pada liga Eropa tahun ini, karena final ideal sejatinya mempertemukan Manchester United lawan Inter Milan, namun Sevilla membuat kejutan dengan menyingkirkan Manchester United pada babak semi final dengan skor 4-0.
Tampil di final menghadapi Inter Milan, Sevilla tertinggal lebih dulu melalui gol Romeru Lukaku, namun Sevilla mampu bangkit dan membalikkan skor menjadi 3-2. Sevilla tampil sebagai juara yang ke enam kalinya. (Ih)