Sidoarjo – Sebanyak dua tim rescue dari Kantor Basarnas Surabaya yang terdiri atas 13 personel dikerahkan menuju Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, yang runtuh pada Senin (29/09) sekitar pukul 15.35 WIB.
Dalam peristiwa itu, belasan santri dilaporkan tertimbun. Reruntuhan bangunan
Tim pertama yang tiba segera melakukan asesmen awal di lokasi kejadian. Dari hasil asesmen, tim SAR gabungan mendapati adanya tanda-tanda keberadaan dua korban dalam keadaan selamat di bawah reruntuhan.
Tak lama berselang, tim kedua datang dengan membawa tambahan peralatan ekstrikasi. Upaya pembukaan akses menuju lokasi korban pun langsung dilakukan dengan melibatkan unsur SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, serta masyarakat sekitar.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih berlangsung. Tim SAR gabungan berupaya membuka akses menuju lokasi para santri yang tertimpa reruntuhan saat tengah melaksanakan ibadah salat di lantai bawah. Sementara itu, jumlah pasti korban luka maupun korban jiwa dari kejadian ini belum dapat dipastikan.
Menurut informasi awal, insiden ini bermula ketika dilakukan pengecoran di lantai 4 bangunan sejak Senin pagi. Diduga, pondasi bangunan tidak mampu menahan beban sehingga konstruksi lantai 4 ambruk hingga menimpa lantai dasar.
Kepala Basarnas Surabaya menyampaikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh unsur terkait untuk memastikan proses evakuasi berjalan cepat dan aman. “Fokus utama kami adalah menyelamatkan korban yang masih tertimpa reruntuhan,” ujarnya.
Pihak kepolisian juga telah memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian untuk memudahkan proses evakuasi sekaligus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab runtuhnya bangunan. (red)