Pemilu  

Andi Nursami Masdar Sosok Pemimpin Perempuan “Masayang”

Subaer

POINSEMBILAN.COM-POLMAN, “Perempuan adalah tiang negara, Jika perempuan baik, maka negara itu akan baik. Dan jika perempuan rusak, maka negara itu akan ikut rusak”

Penggalan kalimat tersebut menggambarkan betapa sosok perempuan dianggap vital bagi kokohnya sebuah negara. Bagaimana mungkin bangsa Indonesia akan mencoba menafikan peran perempuan, padahal negara ini tidak lepas dari gejolak politik dan demokrasi yang menjadikan wanita sebagai pilar negara. Ungkap Subaer, putra Kelahiran Desa Sumarrang tersebut, Jumat (21/5/2021).

Lanjut Subaer, Sosok perempuanlah yang melindungi dan mendidik calon-calon pemimpin bangsa. Pendidikan pertama bagi generasi bangsa diperoleh dari sosok seorang Ibu (perempuan), karenanya perempuan mengemban peran dan amanat yang begitu terhormat dan istimewa.

Kemerdekaan Bangsa Indonesia juga tidak luput dari peran dan kontribusi dari para pahlawan perempuan seperti Raden Ajeng Kartini, Cut Nyak Dien, dan lain-lain. Sementara di Sulawesi Barat, seorang maestro perempuan di tanah Mandar yakni Hj. Andi Depu berjuang dengan memimpin pasukan Kris Muda melawan penjajah Belanda. Karenanya Hj. Andi Depu sebagai Pahlawan Nasional mendapatkan penghargaan bintang Mahaputra dari Presiden Soekarno.

Dan jika membincang konteks Polewali Mandar hari ini, tentu saja tokoh kepemimpinan perempuan menjadi sebuah keyakinan masyarakat bahwa estafet kepemimpinan tidak akan terputus begitu saja.

Baca juga  Meski Gerimis, Warga Jampue Barru Antusias Mencoblos di TPS 03

Kembali Aktifis Campalagian mengungkapkan. Nah, jika menyoal kepemimpinan perempuan tak adil rasanya jika ikut abai pada sosok Hj. Andi Nursami Masdar, yang hari ini cukup familiar dan menjadi buah bibir masyarakat Polewali Mandar.

Mengupas sekelumit sepak terjangnya tidak cukup hanya sekedar mendengar, tetapi tentu saja elok jika mencoba melangkah untuk mengenal lebih dekat sosok Hj. Andi Nursami Masdar, S.E.,M.Adm,Kp. Sambung Subaer

Di tanah kelahiran Pahlawan Perempuan yang mendapat penghargaan Bintang Mahaputra tersebut, tangis pertama keluar dari bayi perempuan yang memecah kesunyian malam. Di tengah haru bahagia keluarga yang menanti beraduk rasa gelisah namun berujung kegembiraan dengan lahirnya satu-satunya seorang bayi perempuan dari enam bersaudara, yang kelak menjadi tokoh perempuan. Dialah yang kemudian oleh ayahnya seorang Tokoh yang cukup dihargai, dan seorang mantan Ketua DPRD Kabupaten Polmas yang sekarang lebih dikenal Polewali Mandar memberinya nama “Andi Nursami”.

Tak terhapus masa, dialah Hj. Andi Nursami Masdar, seorang ibu yang lahir di Bumi Tipalayo, Dedikasinya tak hanya menjadi seorang istri, tetapi mendampingi Andi Ibrahim Masdar juga kandungnya dalam meniti perjuangan menjadikan Kabupaten Polewali Mandar, jargon Polman Jago, dan pada akhirnya Polewali Mandar dikenal sampai manca negara.

Baca juga  Lukman Janji Sempurnakan Revolusi Biru, Hijau dan Pariwisata di Majene

Subaer mengungkapkan, Jika berbicara rentetan karirnya, sangatlah sederhana. Memimpin beberapa organ-organ Pemerintahan di Polman dan kemasyarakatan adalah kiprah dari sosok Andi Sami sapaan akrabnya, sebut saja menjadi Ka. Dinas Pariwisata dan kebudayaan hingga akhirnya di utus Gubernur Sulbar untuk sebagai perwakilan Sulbar dalam pameran budaya tingkat Nasional di Istana Negara, Kadis Pendidikan Kabupaten Polewali Mandar, dan Ka.Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (2021-Sekarang). Dan aktif sebagai Ketua Satgas Covid 19.

Tentu dengan berbagai pengalaman di birokrasi tidak diragukan lagi, tambah Subaer. jadi tidak salah ketika Puang Sami Punya peluang besar dan patut di dorong menjadi Bupati Polman Tahun 2024 melanjutkan pembangunan yang ditorehkan kakak nya (Andi Ibrahim Masdar).

Lanjut Subaer, Perlu dipahami secara mendalam, sedikit banyaknya ibu dalam keluarga yang memikul sejuta peran penting yang tidak dapat dianggap remeh. Dengan penuh cinta dan kasih sayang (Masayang) yang digenggamnya, sederet pekerjaan rumah tangga/peran domestic dan peran public dalam mengembang amanah selama menjadi orang nomor satu disetiap Dinas yang dijabat menjadikannya sebagai sosok perempuan tangguh. Dalam memenuhi kebutuhan keluarga, seorang ibu mengemban tugas sebagai manajer, guru, perawat, akuntan, desain interior, chef dan lain-lain. Dengan demikian, ibu mempunyai multi peran yang mengintegrasikan berbagai karakter dalam keluarga untuk membentuk keutuhan keluarga yang sakinah.

Baca juga  Begini Kondisi KPU Majene Hari Pertama Pendaftaran Paslon

Ibu sebagai pendidik dalam keluarga, mengajarkan hal-hal rumit dengan cara kesederhanaan, melatih, membimbing, dan memberikan teladan yang akan membentuk karakter anak-anaknya. Tentu saja dengan konsep ” Towaine Masayang” di tanah Mandar tak akan lengkap tanpa seorang ibu. Artinya bahwa, bukan lagi sebuah rahasia, sosok Puang Sami, telah mampu memapah tanggung jawabnya itu. Andi Sami adalah sosok perempuan hebat di belakang sang suami yang turut memberikan semangat, saran dan motivasi dari manis pahitnya perjuangan seorang kedua kakaknya dalam berbenah untuk Sulbar Menjadi Sulbar yang Mala’bi.

“Jika Polewali Mandar adalah perahu maka nahkodanya adalah Hj. Andi Nursami Masdar Dan jika dulu Hj. Andi Depu berjuang memerdekakan Republik Indonesia dari penjajah, maka Hj. Andi Nursami Masdar akan berjuang meneruskan atau melanjutkan pembangunan Polewali Mandar yang sudah dirintis oleh kedua kakak kandungnya Ali Baal Masdar, dan H.Andi Ibrahim Masdar Salam Kebersamaa, Kita Sama,” tutup Subaer. (FA)