Oleh: Putri Wulandari, Amd.Keb
Negara besar dan kuat ternyata bukan jaminan masyarakatnya juga akan sehat. Amerika Serikat sebagai negara super power hari ini sering mengalami berbagai macam problem , seperti meningkatnya penyakit HIV/AIDS akibat bebasnya sistem pergaulan yang di terapkan di sana, kebebasan beragama (RAS) yang mengancam setiap individu sebab kefanatikan yang berlebih-lebihan yang tidak diatur, kepercayaan publik yang buruk terhadap Amerika yang disebabkan oleh arah politik diatur dan dikendalikan oleh sistem kapitalisme, problem sosial yang mengkhawatirkan karena hanya peduli dengan kondisi pribadi, acuh dengan kondisi sekitar, sebab pemahaman individualisme yang di terapkan disana, kenakalan remaja yang tinggi sebab pemahaman hedonisme yang di terapkan, kriminalitas yang tinggi pula sebab mudahnya sistem keamanan di sana dalam memperoleh senjata api, dan lain-lain.
Peristiwa penembakan massal yang baru-baru ini terjadi dilakukan di tempat umum tepatnya di supermarket wilayah Bufalo Amerika Serikat yang dikabarkan kebanyakan penduduknya adalah yang berkulit hitam, menjadi tambahan catatan berdarah Amerika diantara tumpukan catatan-catatan berdarah yang terjadi di Amerika.
Yang mengerikan dari peristiwa penembakan massal tersebut sebab pelakunya adalah seorang anak masih remaja dan melakukan aksinya dengan perlengkapan lengkap seperti senjata api, helem hitam, pakaian taksis anti peluru, dan juga membawa kamera untuk menyiarkan langsung aksinya di internet, dan mengejutkan aksinya di dorong sebab masalah sepele yaitu RAS, dipemahaman sekuler yang di anut di Amerika menganggap bahwa kulit putih lebih mulia dari pada yang berkulit hitam.
Dari penembakan tersebut mulai dari persiapannya yang lengkap menggambarkan bahwa penembakan tersebut sudah di niatkan dan direncanakan sejak awal, ini sangat menyedihkan sebab sebuah negara besar yang katanya superpower namun masih mempermasalahkan warna kulit, seperti anak-anak yang belum sekolah yang masih mempermasalahkan warna.
Belajar dari berbagai peristiwa penembakan sebelum-sebelumnya yang terjadi diberbagai belahan negara, jika pelaku aksi meneror (menakut-nakuti dan mengancam) ini dilakukan oleh muslim, biasanya narasi yang dibangun diberbagai media pemberitaan adalah narasi aksi terorisme, namun bilamana pelakunya bukan muslim biasanya narasinya adalah aksi kriminalitas, padahal faktanya aksinya sama yaitu sama-sama aksi teror.
Selama ini sudah begitu banyak korban di Palestina, Uighur, Rohingya, Syiria, India dan lain-lain namun narasi yang dibangun di media untuk para pelaku yang menyebabkan jatuhnya korban bukan narasi aksi terorisme, sangat membingungkan dan berbahaya sebab label terorisme hanya berlaku untuk muslim saja.
Dalam Islam menghilangkan nyawa seseorang apalagi banyak orang tanpa alasan yang jelas sesuai aturan syari’at itu sangat dilarang tegas dalam agama, sebab dalam pandangan agama setiap nyawa itu sangat dijaga bahkan nyawa hewan sekalipun.
Berbeda dengan pandangan sekuler yang di anut Amerika dan negeri-negeri lainnya yang memisahkan peran agama dari kehidupan sehingga setiap individu yang mengamini paham sekuler sebagai petunjuk hidup mereka bebas menjalani kehidupannya, baik dalam berpakaian, bergaul, makan, minum, berperilaku, berbicara, berinteraksi, dan lain-lain atas dasar suka-suka, bebas dari ikatan atau aturan agama, padahal agama hadir dalam kehidupan untuk mengontrol setiap individu agar tidak liar dan jatuh dalam dosa.
Oleh sebab itu, peran agama yang sangat dibutuhkan Amerika saat ini dan semua negara-negara yang ada di muka ini dalam menyelesaikan berbagai masalah kehidupan individu, rakyat dan negaranya.
Semua solusi kehidupan ini telah dijelaskan dalam Islam dan sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW pada saat Nabi Muhammad saw mendirikan negara Islam pertama di Madinah dan di teruskan oleh para Khulafaurrasyidin dengan bekal beriman kepada petunjuk Ilahi yaitu Al-qur’an dan Sunnah hidup akan bahagia serta selamat di dunia dan di akhirat.
Wallahu a’lam bissawab